Pengalaman Penyesuaian Sosial Pada Mahasiswa Etnis Sunda Yang Merantau
Social Adjustment Experience of Sundanese Ethnic University Students Who Migrate
Penyesuaian sosial adalah kemampuan individu untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan kelompok sosial di lingkungan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman penyesuaian sosial mahasiswa etnis Sunda yang merantau di Surabaya. Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan dalam penelitian ini dengan melibatkan 5 partisipan. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dan dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan tiga tema utama yaitu awal mula, proses penyesuaian sosial, dan hasil pasca-penyesuaian sosial. Mahasiswa etnis Sunda menghadapi kendala penyesuaian sosial akibat perbedaan budaya berupa perbedaan bahasa, kebiasaan, dan karakter antara budaya Sunda dan Surabaya. Penyesuaian sosial dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan menghindari kesalahpahaman, serta untuk membangun hubungan baik dan diterima dalam lingkungan sosial Surabaya. Proses penyesuaian sosial yang dilakukan meliputi keterbukaan, keaktifan, dan kesediaan mengikuti kebiasaan, norma sosial, bahasa, dan budaya setempat. Faktor pendorong penyesuaian sosial adalah determinasi serta dukungan keluarga dan kerabat. Strategi penyesuaian sosial yang digunakan meliputi Problem Focused Coping (PFC) dan Emotional Focused Coping (EFC). PFC melibatkan observasi, interaksi sosial, dan mencari dukungan, sedangkan EFC mencakup mengontrol emosi dan membuka diri. Proses penyesuaian sosial memungkinkan mahasiswa Sunda mencapai kesuksesan, hidup nyaman, dan penyesuaian optimal di Surabaya, dengan perkembangan signifikan dalam aspek sosial, intelektual, moral, dan emosional.
Social adjustment is an individual's ability to understand and adjust to social groups in a new environment. This study aims to explore the social adjustment experience of Sundanese ethnic university students who migrate to Surabaya. A qualitative method with a phenomenological approach was used in this study involving 5 participants. Data were collected through semi-structured interviews and analyzed using Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). The results showed three main themes, namely the beginning, the social adjustment process, and the post-social adjustment results. Sundanese ethnic university students face social adjustment obstacles due to cultural differences in the form of differences in language, habits, and characters between Sundanese and Surabaya cultures. Social adjustment is carried out to overcome these obstacles and avoid misunderstandings, as well as to build good relationships and be accepted in the Surabaya social environment. The social adjustment process includes openness, activeness, and willingness to follow local habits, social norms, language, and culture. The driving factors of social adjustment are determination and support from family and relatives. Social adjustment strategies include Problem Focused Coping (PFC) and Emotional Focused Coping (EFC). PFC involves observation, social interaction, and seeking support, while EFC includes controlling emotions and opening up. The social adjustment process enabled Sundanese students to achieve success, a comfortable life, and optimal adjustment in Surabaya, with significant development in social, intellectual, moral, and emotional aspects.