PENGUNGKAPAN KESANTUNAN BERBICARA MELALUI PENDEKATAN TINDAK ILOKUSI DALAM RESPONS ORGANISASI KESEHATAN DUNIA PADA KONFERENSI PERS VIRUS CORONA

REVEALING POLITENESS THROUGH ILLOCUTIONARY ACT APPROACH IN WORLD HEALTH ORGANIZATION STAFF’S RESPONSES AT CORONA VIRUS PRESS BRIEFING

Penelitian ini mengungkap adanya kesopanan melaui teori tindak tutur ilokusi dalam sebuah pengarahan pers yang digelas oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia ). Diambil dari sebuah video pengarahan pers pada 20 Maret 2020 diunggah dalam kanal YouTube Organisasi Kesehatan Dunia, penelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan teori tindak tutur ilokusi dan ucapan tidak langsung yang diutarakan oleh Yule (1996), lalu (2) dihubungkan dengan teori kesopanan yang diutarakan oleh Brown, dkk.  (1987). Metode yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian ini berkontribusi (1) secara teoritikal untuk memberikan contoh kesopanan yang diungkap melalui teori tindak tutur ilokusi dan ucapan tidak langsung; (2) secara praktikal untuk memberikan referensi mengenai kesopanan komunikasi ketika seorang penutur mengutarakan dan mengharapkan sebuah aksi dari lawan bicaranya. Penemuan penelitian ini menyatakan bahwa (1) kesopanan dalam berkomunikasi dapat menghindari konflik; (2) menggeneralisasi dan memberikan resolusi tanpa menyalahgunakan suatu situasi dapat memberikan unsur kesopanan dalam perkataan. Peneilitian ini menyarankan kepada penutur jika terdapat situasi, dimana penutur harus memberikan pernyataan pada publik dalam kondisi yang genting, penutur dapat menggeneralisasi dan memberikan resolusi mengenai apa yang harus dilakukan juga oleh publik melalui tindak tuturnya.

This study revealed politeness through illocutionary acts theory in a corona virus press briefing held by WHO (World Health Organization). Taken from a video press briefing entitled  “Live from WHO Headquarters - COVID-19 daily press briefing on March 20th,  2020” uploaded in World Health Organization YouTube Channel, this study were (1) discovering how the illocutionary act and indirect speech act by Yule (1996) represented then (2) linked to the politeness and the universality of indirect speech acts by Brown, et. Al. (1987). The method used qualitative descriptive. This study contributed (1) theoretically to provide a sample of politeness through illocutionary act  and indirect speech act taken from a situation in press briefing and (2) practically to give an example of politeness that could be a reference of polite communication when a speaker utters and hopes an action were done by the hearer. The results were (1) politeness in communication could avoid conflict by using indirect speech acts; (2) using generalization and giving resolution without abusing at a certain situation could give politeness in utterances.