Kemampuan Pemodelan Matematika Peserta Didik SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Asesmen Kompetensi Minimum

Mathematical Modeling Ability of Junior High School Students In Grade VIII in Solving Asesmen Kompetensi Minimum Questions

Pemodelan matematika dapat membantu peserta didik untuk melihat keterhubungan antara matematika dan kehidupan sehari-hari. Pada soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang berbasis konteks, peserta didik diminta untuk menyelesaikan masalah matematika yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemodelan matematika peserta didik SMP kelas VIII dalam menyelesaikan soal AKM. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang dideskripsikan adalah kemampuan pemodelan matematika peserta didik dalam menyelesaikan AKM. Peserta didik diberikan lembar tes yang berisi empat soal AKM bagian numerasi yang telah diadaptasi dengan domain konten yang berbeda. Analisis data dilakukan dengan penarikan kesimpulan dan mendeskripsikan persentase banyaknya peserta didik yang mencapai indikator pemodelan matematika tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada domain konten bilangan, geometri dan pengukuran, serta aljabar, 77% peserta didik mencapai tahap bekerja secara matematis yakni menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah dengan model matematika yang telah dibuat. Pada domain konten data dan ketidakpastian, kemampuan pemodelan matematika peserta didik beragam. Hanya 15% peserta didik yang peserta didik mampu mencapai tahap mengekspos dan menjawab pertanyaan dengan benar. 85% peserta didik belum mampu dalam menafsirkan dan memvalidasi jawaban yang didapat dari bekerja secara matematis untuk dirujuk ke dalam situasi permasalahan kehidupan sehari-hari pada soal yang diberikan. Guru memiliki peran penting dalam melatih peserta didik agar terbiasa menuliskan jawaban secara sistematis, sehingga mereka mampu memberikan solusi yang tepat saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

Mathematical modeling can help students to see the connection between mathematics and daily life. In context-based Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) questions, students are asked to solve mathematical problems related to everyday life. This research aims to determine the mathematical modeling abilities of grade VIII junior high school students in solving AKM questions. This type of research is descriptive research with a qualitative approach. The data described is the mathematical modeling ability of students in completing AKM. Students are given a test sheet containing four AKM questions in the numeration section that have been adapted, with containing a different content domain. Data analysis was carried out by drawing conclusions and describing the percentage of students who achieved certain mathematical modeling indicators.

The results showed that in the content domains of number, geometry and measurement, and algebra, 77% students were able to reach the stage of working mathematically, namely applying strategies to solve problems with mathematical models that had been made. Meanwhile, in the data and uncertainty content domain, students' mathematical modeling abilities are quite diverse. 15% students are able to reach the stage of exposing and answering questions correctly. 85% students are still unable to interpret and validate the answers obtained from working mathematically to be referred to the situation of daily life problems in the given problem. Teachers have an important role in training students to get used to writing answers systematically, so that they are able to provide the right solutions when answering the questions given.