EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG DAN PATIKAN KEBO TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus PENYEBAB SELULITIS

EFFECTIVENESS OF ANTIBACTERIAL COMBINATION OF ETANOL EXTRACTS OF BINAHONG AND PATIKAN KEBO LEAVES AGAINST THE BACTERI Staphylococcus aureus CAUSED BY SELULITIS

Selulitis adalah penyakit infeksi kulit dengan fase kejadian yang tinggi, mendekati 24,6% kasus per 1.000 pasien per tahun. Data tingkat insidensi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Penyebab pokok selulitis adalah bakteri Staphyloccocus aureus. Sejauh ini, pengobatan dilakukan dengan memberikan antibiotik. Akan tetapi, pemberian antibiotik yang tidak terkendali menyebabkan kenaikan resistensi pada bakteri. Dengan demikian, diperlukan tren penelitian mengenai kandungan metabolit sekunder dari bahan alami untuk mendapatkan produk baru antibiotik yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri yang resisten seperti daun binahong dan patikan kebo. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak daun binahong dan patikan kebo lebih efektif jika dibandingkan dengan ekstrak tunggalnya dalam menghambat bakteri S. aureus. Pengujian aktivitas antibakteri memakai metode difusi cakram dengan kontrol negatif (DMSO 10%) dan kontrol positif (amoxicillin 25 mcg), dengan menggunakan konsentrasi ekstrak tunggal 40%, 50%, dan 60%, sedangkan perbandingan uji ekstrak kombinasi (1:3, 2:2, dan 3:1). Data dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan ANOVA oneway dilanjutkan uji Duncan. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak kombinasi dengan rasio (1:3) memiliki efektifitas yang lebih baik sebagai antibakteri terhadap S. aureus yang dibuktikan dengan terbentuknya diameter zona hambat yang lebih panjang dibandingkan dengan ekstrak tunggalnya. Ekstrak kombinasi yang optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus yaitu pada perbandingan 1:3 dikarenakan memiliki zona hambat terbesar dengan rata-rata diameter sebesar 1,11±0,10 cm. Dengan demikian, kombinasi ekstrak daun patikan kebo dan binahong dapat dijadikan kandidat bahan utama pembuatan produk farmasi. Untuk itu diperlukannya riset lebih lanjut mengenai screening kandungan senyawa metabolit sekunder pada kombinasi ekstrak agar dapat dijadikan sebagai bahan obat.

Kata kunci: infeksi; metabolit sekunder; antibiotik; zona hambat. 

Cellulitis is a skin infectious disease with a high incidence phase, approaching 24.6% cases per 1,000 patients per year. The incidence rate is increasing year by year. The main cause of cellulitis is Staphylococcus aureus bacteria. So far, treatment has been done by administering antibiotics. However, the uncontrolled administration of antibiotics causes an increase in resistance in bacteria. Thus, there is a need for research trends regarding the content of secondary metabolites in natural materials to obtain new antibiotic products that have the potential to inhibit the growth of resistant bacteria, such as binahong leaves and patikan kebo. The purpose of the study was to determine whether the combination of binahong and patikan kebo leaf extracts is more effective when compared to its single extract in inhibiting S. aureus bacteria. Antibacterial activity testing used the disc diffusion method with a negative control (DMSO 10%) and a positive control (amoxicillin 25 mcg) using single extract concentrations of 40%, 50%, and 60%, while the combination extract test ratio was 1:3, 2:2, and 3:1. The data were analyzed by the Kolmogorov-Smirnov test and one-way ANOVA, followed by the Duncan test. The results of antibacterial activity testing showed that the combination extract with the ratio (1:3) had better effectiveness as an antibacterial against S. aureus, as evidenced by the formation of a longer inhibition zone diameter compared to the single extract. The optimal combination extract for inhibiting the growth of S. aureus bacteria is in the ratio of 1:3 because it has the largest inhibition zone with an average diameter of 1.11 ± 0.10 cm. Thus, the combination of patikan kebo and binahong leaf extracts can be considers as a candidate for the main ingredient in making pharmaceutical products. Therefore, further research on screening the contents of secondary metabolite compounds in extract combinations is needed so that they can be used as medicinal ingredients.

Keywords: infection; secondary metabolites; antibiotics; zone of inhibition.