Bahasa adalah suatu kajian dalam bidang linguistik. Bahasa bisa juga didefinisikan sebagai sistem lambang bunyi manasuka yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk saling berkomunikasi satu sama lain, bekerja sama, mendeskripsikan diri. Dalam tata Bahasa Indonesia maupun Bahasa Jepang dikenal tata kalimat kompleks. Kalimat kompleks adalah kalimat majemuk bertingkat yang tersusun atas dua klausa yang merupakan induk kalimat dan anak kalimat. Kalimat kompleks berfungsi untuk menggabungkan dua kalimat simpleks agar lebih sederhana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan penulisan kalimat kompleks dalam karangan siswa pada salah satu lembaga belajar bahasa Jepang di Surabaya. Model yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini menggunakan konsep oleh Miles and Huberman dalam Moleong (2005) yaitu (a) reduksi data, (b) penyajian data, kemudian (c) penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini sejumlah 20 siswa dari lembaga terkait yang dipilih secara acak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes yang disusun sesuai dengan materi yang telah diajarkan menggunakan buku minna no nihongo. Kemudian, setelah divalidasi dengan validator, tes dilakukan selama 60 menit setelah proses mengajar sudah selesai. Soal tes yang digunakan adalah soal tes bergambar yang berisi gambar beralur kemudian diisi pada genkoyoushi. Analisis data dilakukan terhadap kesalahan pola kalimat kompleks dan penggunaan kata sambung dalam karangan siswa. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa kesalahan penggunaan konjungtor dalam sebuah karangan diketahui banyak terdapat pada tema tiga dan yang paling sedikit terdapat di tema dua. Adanya kesalahan dalam penggunaan pola kalimat dengan konjungtor berupa partikel penghubung ‘setsuzoku joushi’ dalam ketiga tema sakubun adalah sebagai berikut ~te, ~tekara, ~tari、~tari shimasu, ~ta ato, ~nagara, ~mae ni, dan kata hubung ~to~, ~shi~, ~ya~.
Language is a study in the field of linguistics. Language can also be defined as a system of arbitrary sound symbols used by a society to communicate with each other, work together, and describe themselves. Complex sentence structure is known in Indonesian and Japanese grammar. A complex sentence is a multilevel compound sentence which is composed of two clauses which are the main clause and the subordinate clause. Complex sentences are used to combine two simplex sentences to make them simpler. The purpose of this study was to describe errors in writing complex sentences in student sakubun at one of the Japanese language learning institutions in Surabaya. The model used to analyze this research uses the concept by Miles and Huberman in Moleong (2005), namely (a) data reduction, (b) data presentation, then (c) drawing conclusions. The subjects of this study were 20 students from related institutions who were randomly selected. This study used a qualitative descriptive method which was analyzed and presented descriptively. The data collection technique in this study is a test that is arranged according to the material that has been taught using the Minna no Nihongo book. Then, after being validated by the validator, the test was carried out for 60 minutes after the teaching process was finished. The test questions used are pictorial test questions that contain plotted images and then filled in on the genkoyoushi. Data analysis was carried out on complex sentence pattern errors and the use of conjunctions in students' sakubun. The results of the study found that errors in the use of conjunctions in an sakubun were found to be mostly found in theme three and at least in theme two. There are errors in the use of sentence patterns with conjunctors in the form of connecting particles 'setsuzoku joushi' in the three sakubun themes as follows ~te, ~tekara, ~tari、~tari shimasu, ~ta ato, ~nagara, ~mae ni, and the conjunction ~to~, ~shi~, ~ya~.