SISTEM MONITORING DAN KONTROL PADA PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK BERBASIS DATA CUACA
MONITORING AND CONTROL SYSTEM FOR WATERING ORCHID PLANTS BASED ON WEATHER DATA
Pertanian anggrek menghadapi tantangan dalam pengelolaan air yang efisien, di mana petani sering mengandalkan penilaian visual yang kurang akurat. Penelitian ini bertujuan merancang sistem penyiraman anggrek berbasis data cuaca yang dapat dimonitor dan dikontrol jarak jauh melalui smartphone. Metodologi penelitian menggunakan Research and Development (R&D) dengan menguji kinerja sistem monitoring melalui sensor kelembaban tanah dan suhu. Data sensor dibandingkan dengan data instrumen ukur untuk menguji keakuratan, serta dilakukan perbandingan media tanam pupuk kascing, serabut kelapa, dan arang untuk menentukan media terbaik bagi anggrek. Hasil menunjukkan suhu dari sensor DHT22 (rata-rata 33.87°C) lebih tinggi dibandingkan data cuaca dari weather.com (rata-rata 32.6°C). Kelembaban udara dari kedua sumber menunjukkan pola serupa, dengan kelembaban lebih tinggi di pagi hari dan menurun sore hari. Rata-rata kelembaban udara dari sensor DHT22 adalah 52.58%, sedangkan data cuaca menunjukkan 53.4%. Sensor DHT22 memiliki standar deviasi suhu ± 0.59 dan kelembaban udara ± 0.51, menunjukkan konsistensi dan akurasi yang baik. Sensor kelembaban tanah menunjukkan kesesuaian yang baik dengan alat ukur soil meter, dengan perbedaan rata-rata 1,3% dan standar deviasi ±0.59, menandakan perbedaan pengukuran yang kecil dan konsisten. Pertumbuhan daun anggrek pada minggu pertama meningkat dari 10 cm menjadi 10,2 cm pada media pupuk dan serabut kelapa, serta 10,3 cm pada media arang. Pada minggu kedua, pertumbuhan daun pada semua media meningkat menjadi 10,5 cm. Media arang terbukti paling efektif dalam mempercepat pertumbuhan pada minggu pertama, menjadikannya pilihan terbaik di antara ketiga media yang diuji.
Orchid farming faces challenges in efficient water management, where growers often rely on less accurate visual judgement. This research aims to design a weather data-based orchid watering system that can be monitored and controlled remotely via smartphone. The research methodology uses Research and Development (R&D) by testing the performance of the monitoring system through soil moisture and temperature sensors. Sensor data was compared with measuring instrument data to test accuracy, and a comparison of planting media of vermicompost, coconut fibre, and charcoal to determine the best media for orchids. Results showed the temperature from the DHT22 sensor (average 33.87°C) was higher than the weather data from weather.com (average 32.6°C). Air humidity from both sources showed similar patterns, with higher humidity in the morning and decreasing in the afternoon. The average humidity from the DHT22 sensor is 52.58%, while the weather data shows 53.4%. The DHT22 sensor has a standard deviation of temperature ±0.59 and air humidity ±0.51, showing good consistency and accuracy. The soil moisture sensor showed good agreement with the soil meter, with an average difference of 1.3% and a standard deviation of ±0.59, indicating small and consistent measurement differences. Leaf growth of orchids in the first week increased from 10 cm to 10.2 cm in fertiliser and coconut fibre media, and 10.3 cm in charcoal media. In the second week, leaf growth on all media increased to 10.5 cm. Charcoal media proved to be the most effective in accelerating growth in the first week, making it the best choice among the three media tested.