ABSTRACT Dewi, Rohmatul Fitriyah. 2018. Turn Taking Strategies by EFL Learners in An inEnglish Conversation Class. Thesis. Language and Literature Education Program. Postgraduate of State University of Surabaya. Supervisors: (1) Suharsono, M.Phil., Ph.D., (2) Ahmad Munir, Ph.D.
Key Words: turn taking strategies, conversation, social context
Conversation is a pivotal spoken discourse needs to be practiced by EFL learners in the classroom. The successful of conversation can be achieved through turn taking strategies as the important part of the conversation. Turn taking strategies is the ways how participants change and manage their roles. It is classified based on how the speakers are taking the turn, holding the turn and yielding the turn (Strenstrom, 1994). In fact, the way of EFL learners’ turn taking strategies is influenced by the social context of the settings and happenings around to the individuals including personality, power and activities (Dijk, 2008). Therefore, this study is aimed to explain the manifestation of turn taking strategies and the influence of its social contexts in the interaction in English conversation class. This study has two research questions; they are (1) how are turn taking strategies manifested by EFL learners during the interaction in an English conversation class? And (2) how do social contexts influence the EFL learners’ turn taking strategies during the interaction in English conversation class?
This study is qualitative. The subjects are EFL learners of English conversation class. The learners include students, workers and adult learners either male or female that consist of 10-20 people per meeting. The place is in ‘English Conversation Club’ in Surabaya. The data is collected by conducting participant observation that the researcher as the member of community. The researcher gains the spoken data of EFL interactions using audio recording and using field note to write the detailed information of a speech event. The data is analyzed by using conversation analysis approach proposed by Seedhouse (2004).
It was found that most turn taking strategies; taking the turn, holding the turn and yielding the turn are manifested variously by the EFL learners. Taking the turn is manifested at the beginning of statements by starting up, taking over vi and interrupting that followed by a rapidly pattern of I-R-E (initiation-response-evaluation). Holding the turn is by filling with filler words (‘uh’ and ‘uhm’), being silent, repeating the partial words and restarting a certain sentence or word. For yielding the turn is by asking a spontaneous question using either a high tone of voice or falling intonation, by signaling other learners and by giving up. Besides, the factors of social contexts include settings and happenings that influence beyond its process of turn taking regard to classroom interaction conducted by both instructors and learners. In terms of the role of power, it also reflects the participants’ social roles. The higher the status of participants, the more influence the language is in face-to-face interaction. Therefore, the intertwined of language practice of turn taking strategies and social context is beneficial for the learners to motivate them in functioning the language
ABSTRAK Dewi, Rohmatul Fitriyah. 2018. Turn Taking Strategies by EFL Learners in An inEnglish Conversation Class. Thesis. Language and Literature Education Program. Post graduate of State University of Surabaya. Supervisors: (1) Suharsono, M.Phil., Ph.D, (2) Ahmad Munir, Ph.D.
Kata Kunci : strategi mengambil alih, percakapan, konteks sosial
Percakapan merupakan bagian penting dalam wacana bicara diperlukan untuk dipraktekkan oleh pelajar bahasa asing di kelas. Kesuksesan percakapan dapat tercapai melalui strategi-stategi mengambil alih sebagain bagian penting dari suatu percakapan. Strategi-strategi mengambil alih adalah bagaimana cara peserta mengubah dan mengatur peran. Strategi-strategi mengambil alih diklasifikasikan berdasarkan pada bagaimana pembicara mengambil alih, mengendalikan alih dan melepaskan alih (Strenstrom, 1994). Faktanya, cara pelajar EFL melakukan strategi-strategi mengambil alih dipengaruhi oleh konteks sosial seperti halnya seting dan kejadian disekitar individu-individu meliputi personalitas, kekuatan dan aktivitas (Dijk, 2008). Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk menjelaskan manifestasi strategi-strategi mengambil alih dan faktor konteks sosial dalam interaksi di kelas percakapan Bahasa Inggris. Penelitian ini mempunyai dua pertanyaan penelitian, terdiri dari (1) bagaimana strategi-strategi mengambil alih dimanifestasikan oleh pelajar EFL selama interaksi di kelas percakapan Bahasa Inggris? Dan (2) bagaimana konteks sosial mempengaruhi strategi-strategi mengambil alih yang dilakukan pelajar EFL dala selama interaksi di kelas percakapan Bahasa Inggris?
Penelitian ini merupakan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pelajar EFL di kelas percakapan Bahasa Inggris. Pelajar termasuk siswa, pekerja dan orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan yang terdiri 10-20 orang tiap pertemuan. Lokasi penelitian berada di Komunitas Percakapan Bahasa Inggris di Surabaya. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi partisipan yang mana peneliti sebagai anggota komunitas. Dia merekam interaksi lisan pelajar EFL menggunakan rekaman audio dan catatan lapangan untuk menulis informasi secara rinci tentang isi kegiatan tersebut. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis percakapan yang diperkenalkan oleh Seedhouse (2004).
Hal tersebut ditemukan bahwa sebagian besar strategi-strategi mengambil alih; pembicara mengambil alih, mengendalikan alih dan melepaskan alih dimanifestasikan secara beragam oleh pelajar EFL. Strategi mengambil alih dimanifestasikan pada awal pernyataan dengan cara memulai, mengalih peran dan interupsi yang diikuti oleh pola-pola yang berulang seperti inisiasi-responevaluasi. Mengendalikan alih dilakukan dengan ‘uh’ dan ‘uhm’, diam, mengulang sebagian kata dan memulai dari awal bagian kalimat atau kata tertentu. Untuk melepaskan alih dilakukan menggunakan perntanyaan yang spontan dengan nada tinggi atau nada rendah, mengisyaratkan pelajar lain dan membiarkan alih. Disamping itu, faktor-faktor konteks sosial yang meliputi sting dan kejadian yang mempengaruhi dibalik proses strategi mengambil alih juga berkaitan dengan interaksi di kelas baik dilakukan oleh instruktur maupun pelajar. Dalam ranah peran kekuatan, hal itu juga merefleksikan peran sosial dari peserta. Semakin tinggi status peserta, semakin mempengaruhi bahasa pada interaksi tatap muka. Oleh karena itu, kesinambungan antara praktek bahasa (mengambil alih) dan konteks sosial sangat berguna untuk pelajar EFL dalam memotivasi mereka untuk memfungsikan bahasa.