MENGAJAR MEMBACA JAUH DI BALIK BARIS MELALUI QAR SEBAGAI SUATU STRATEGI MEMBACA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

ABSTRAK

Membaca merupakan keterampilan yang penting untuk dicapai oleh siswa, oleh karena itu, Anderson (2011) menyatakan bahwa itu adalah “keterampilan keterampilan”. Siswa melakukan banyak upaya, menghabiskan banyak waktu dan banyak uang untuk melatih keterampilan membaca mereka. Membaca bukanlah keterampilan yang mudah untuk dikuasai. Siswa perlu berkonsentrasi untuk memahami teks. Keterampilan siswa untuk menyimpulkan teks akan membantu mereka memahami teks secara mendalam dan membantu mereka untuk memahami teks. Di Indonesia, tujuan pengajaran membaca adalah untuk memahami teks sebagaimana yang ditetapkan dalam kompetensi dasar kurikulum nasional 2013 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Artinya, siswa harus mampu memahami teks secara mendalam dengan menggunakan keterampilan membacanya. Alderson (2005, P.144) menyatakan bahwa membaca memiliki hubungan interaktif antara seorang pembaca dan teks yang secara otomatis menghasilkan kefasihan membaca. Oleh karena itu, sangat penting untuk melatih keterampilan membaca siswa di kelas bahasa Inggris. Menurut Nunan (2003), membaca merupakan proses yang lancar dimana dalam membangun makna, pembaca harus menggabungkan informasi dari teks dengan latar belakang pengetahuannya sendiri. Membaca di luar batas dapat diterapkan di kelas EFL dengan teknik tertentu. Question Answer Relationship (QAR) dapat menjadi pilihan untuk membantu guru dalam membangun pemahaman siswa dan meningkatkan keterampilan membaca siswa secara bertahap hingga mereka dapat berpikir kritis dan kreatif. Raphael T.E. (1982) menjelaskan bahwa QAR melayani tiga strategi pemahaman dasar: mencari informasi; menunjukkan struktur teks dan bagaimana informasi diatur; dan menentukan kapan diperlukan kesimpulan atau pembacaan yang tersirat. Raphael T. E. (1982) dalam handoutnya juga memberikan tiga langkah untuk meningkatkan keterampilan membaca. Langkah pertama adalah “Di Sana”, siswa membaca teks dan menemukan informasi spesifik secara harfiah dari teks. Kedua, “Think and Search”, siswa membaca teks dengan sangat cermat untuk menemukan informasi eksplisit atau implisit dari teks. Misalnya siswa harus menemukan ide pokok teks. Ketiga, “Penulis dan Anda”, siswa dapat memahami sudut pandang penulis untuk mendasari alasan utama teks. On My Own Questions ”siswa menggunakan pemikiran logisnya untuk menganalisis teks dari sudut pandang penulis dan menghubungkannya dengan latar belakang pengetahuan mereka dan siswa dapat memberikan pemikiran kritis mereka terkait dengan pembahasan topik. Membaca melampaui batas secara praktis dapat digunakan melalui QAR di kelas EFL. Oleh karena itu penelitian ini akan menyelidiki bagaimana mengajar membaca di luar batas dan masalah dalam mengajar membaca di luar batas di kelas EFL. Siswa tidak hanya membaca cerita dan memahami makna literal dari bahan bacaan, tetapi juga memahami makna dan fungsi bahan bacaan secara mendalam.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengajaran Reading Beyond the Lines (RBL) yang dilakukan oleh guru dan bagaimana siswa mempersepsikannya di kelas EFL. Studi ini juga akan menyelidiki masalah yang dihadapi oleh pelatihan guru membaca di luar batas sebagai strategi membaca di kelas EFL. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tujuan pada bab satu, desain penelitian ini adalah penelitian berbasis kelas. Kostoulas dan Lämmerer (2015) menjelaskan bahwa seorang guru yang merancang kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui apa yang terbaik di kelas dan dapat meningkatkan praktik agar proses pembelajaran lebih efektif untuk meningkatkan prestasi siswa.Penelitian ini akan menggunakan penelitian kualitatif untuk menyelidiki membaca melampaui batas melalui QAR diterapkan di kelas, masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa dipersepsikan RBL di kelas EFL. Ada beberapa pendekatan umum untuk penelitian kualitatif yaitu studi interpretatif, studi kasus, analisis isi, penelitian etnografi, grounded, historis, naratif dan fenomenologi (Ary, Jacobs, Sorenson, & Razavieh, 2010). Oleh karena itu peneliti akan melakukan studi kasus untuk menjelaskan pertanyaan penelitian dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data kualitatif karena hasil penelitian ini dijelaskan dalam bentuk narasi yang menjelaskan sifat alami untuk merepresentasikan data. Dalam penelitian kualitatif terdapat lima kriteria: yang pertama menciptakan setting alam sebagai sumber data langsung dan peneliti sebagai instrumen, kedua mendeskripsikan, ketiga berkaitan dengan proses daripada sekedar outcome atau produk, keempat cenderung menganalisisnya. data secara induktif dan kelima adalah arti perhatian esensial (Robert, Bogdan, & Sari, 1982). Itu meliputi latar belakang penelitian yang jelas, teori pendukung yang relevan, pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan.

Dapat disimpulkan bahwa Reading Beyond the Line (RBL) melalui QAR sebagai strategi membaca dapat diterapkan di kelas EFL. Berdasarkan observasi, guru berusaha membimbing siswa untuk memahami materi bacaan dan membimbing siswa dengan memahami teks secara menyeluruh. Siswa harus dilatih untuk berpikir kritis dengan mengembangkan keterampilan membaca mereka. Peningkatan kompetensi membaca siswa dapat mengganggu pemikiran logisnya. Guru menerapkan RBL sebagai salah satu cara untuk memotivasi siswa agar lebih banyak membaca dan mentransfer informasi untuk kehidupan nyata mereka. Membaca adalah salah satu keterampilan penting untuk dikuasai. Guru harus kreatif dan kompeten untuk memilih strategi yang sesuai untuk siswa. Memahami teks bagi siswa bukanlah perkara mudah. Oleh karena itu guru harus membimbing siswa secara intensif untuk memahami teks secara mendalam dan dapat mengubah cara berpikir siswa. Dengan meningkatkan kemampuan membaca siswa, guru juga melatih siswa untuk lebih kritis dalam menghadapi berbagai persoalan di masyarakat dan menjadi pemecah masalah. Pengamatan terhadap masalah dan tantangan yang dihadapi guru dalam mengajar di luar batas di kelas EFL diklasifikasikan menjadi empat diskusi. Peneliti mengamati guru dalam cara membangun motivasi siswa dalam membaca, menyiapkan bahan bacaan untuk siswa, memberi waktu untuk berpikir dan berdiskusi, serta melibatkan siswa untuk menciptakan suasana kelas membaca yang menyenangkan. Untuk mempersiapkan kesiapan siswa dalam membaca, guru mengatur suasana yang menyenangkan dan membangun hubungan emosional dengan siswa. Sebelum memulai kelas dengan pembahasan materi terbaru, guru mengatur emosi dan lingkungan siswa. Di sini guru sudah menerapkan manajemen kelas di kelasnya. Guru menjaga kondisi kelas dan siswa dengan baik agar siswa dapat mengikuti proses membaca. Guru juga menyampaikan kepada siswa tentang pentingnya keterampilan membaca untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis dan kritis.

Kata kunci: Reading Beyond The Lines (RBL), Questions and Answer Relationship (QAR)

ABSTRACT

Reading is an important skill to achieve for student, therefore, Anderson (2011) stated that it is “the skill of skills”. Students do a lot of efforts, spend much time and waste a lot of money to train their reading skill. Reading is not an easy skill to master. The students need to concentrate to comprehend the text. The student’s skill to infer the text will help them to understand the text deep meaning and help them to comprehend the text. In Indonesia, the goal of teaching reading is to comprehend the text as established in the basic competence of national curriculum 2013 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). It means that students must be able to comprehend the text deeply by using their reading skill. Alderson (2005, P.144) stated that reading has interactive relationship between a reader and the text which automatically produces reading fluency. Therefore it is very important to train the student reading skill in the English classroom. According to Nunan (2003), reading is a fluent process wherein building the meaning, readers should combine information from text with their own background of knowledge.  Reading beyond the line can be applied in the EFL classroom with a certain technique. Question Answer Relationship (QAR) could be a choice for helping the teacher to build students comprehension and improve the students’ reading skill step by step until they can think critically and creatively. Raphael T.E. (1982) explained that QAR serves three basic comprehension strategies: locating information; showing text structures and how the information is organized; and determining when an inference or reading between the lines is required. Raphael T. E. (1982) in his handout also gave three steps to improve reading skill. The first step is “Right There”, the students read the text and find the specific information literally from the text. Second is “Think and Search”, the student read the text very carefully to find the explicit or implicit information from the text. For example the students have to find the main idea of the text. The third is “the Author and You”, students could figure out the writer’s point of view to underlie the main reason of the text. On My Own questions” the students use their logical thinking to analyze the text from the author point of view and relate it with their background knowledge and the students could give their critical thinking relates to the topic discussion. Reading beyond the line could be practically used through QAR in EFL classroom. Therefore this research will investigate how teaching reading beyond the line and the problems in teaching reading beyond the line in EFL classroom. The students are not only read the story and grasp the literal meaning of the reading materials but also comprehended deep meaning and the function of the reading materials.

The purpose of this research is to investigate the strategies of how to teach Reading Beyond the Lines (RBL) conducted by the teacher and how the students have perceived it in the EFL classroom. This study will also investigate the problems faced by the teacher training reading beyond the lines as the reading strategy in EFL classroom. Consequently, in conducting the objectives in chapter one, the design of the research is classroom-based research. Kostoulas and Lämmerer (2015) explained that a teacher who designs the activities whose purpose to find out what works best in the classrooms and might improve the practice to make the learning process more effective for increasing student's achievement.This study will use qualitative research to investigate reading beyond the lines through QAR is applied in the classroom, the problems which faced by the teacher and student perceived RBL in EFL classroom. There are several common approaches to qualitative research namely interpretative study, case study, content analysis, ethnography, grounded, historical, narrative and phenomenological research (Ary, Jacobs, Sorenson, & Razavieh, 2010). Therefore the researcher will conduct case study to explain the research questions in this research. The research uses qualitative data because the result of this study is explained in narration form which explained the natural characteristic to represent the data. In qualitative research there are five criteria: the first creates natural setting as direct source of data and the researcher as the instrument, second is to describe, the third is concerning with process rather than simply with outcome or product, the fourth tends to analyze their data inductively and fifth is to meaning of essential concern (Robert, Bogdan, & Sari, 1982). They include of the clear background of the study, the relevant supporting theories, data collection, data analysis, and the conclusion.  

It can be concluded that Reading Beyond the Line (RBL) through QAR as reading strategy could be applied in the EFL classroom. Based on the observation teacher tried to guide the students to understand the reading material and guide them by comprehending the text thoroughly. Students must be trained to think critically by developing their reading skill. The improvement of the student’s reading competence could interfere their logical thinking. Teacher applied RBL as one way to motivate the students to read more and transfer the information for their real life. Reading is one of important skills to master. Teacher should be creative and competence to choose the strategy which are suitable for the students. Comprehending the text for the students was not easy matter. In hence teacher had to guide the students intensively to comprehending the text deeply and could change the student’s way of thinking. By improving student’s reading skill, teacher also trained the student to be more critical while facing some issues in the society and to be problem solver.  The observation on the problems and challenges faced by teacher in teaching beyond the line in EFL classroom was classified into four discussions. The researcher had observed the teacher on the way she built students motivation in reading, set the reading materials for the students, gave time for thinking and discussing, and involved the students to set the nice atmosphere for reading class. In order to prepare the student’s readiness in reading, teacher set the nice atmosphere and built the emotional relationship with the students. Before beginning the classroom with the newest material discussion, teacher set the student’s emotion and environment. Here teacher had already applied the classroom management in her classroom. Teacher maintained the classroom and the students on well situation so the students could follow the reading process. Teacher also told the students about the importance of reading skill to improve their logical and critical thinking.

Key Words: Reading Beyond The Lines (RBL), Questions and Answer Relationship (QAR)