EKSISTENSI ISLAM JAWA SEBAGAI IDENTITAS KAUMAN DI DESA WISATA EDUKASI RELIGI PAKUNCEN PATIANROWO KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2019-2021

THE EXISTENCE OF JAVANESE ISLAM AS A PEOPLE'S IDENTITY IN PAKUNCEN RELIGIOUS TOURISM VILLAGE PATIANROWO, NGANJUK REGENCY, 2019-2021

Abstrak

    Penelitian ini membahas eksistensi Islam Jawa yang sudah berkembang sejak lama menjadi identitas Kauman di Desa Wisata Edukasi Religi Pakuncen Patianrowo. Eksistensi Islam Jawa di Desa Pakuncen sempat menghadapi pasang surut, dengan adanya kolaborasi antar aktor seperti Pemerintahan Desa, Yayasan Pondok Pesantren Al-Qomar, lembaga adat Tumenggung Kopek, serta warga Desa Pakuncen membuat eksistensi Islam Jawa mulai dilestarikan kembali pada tahun 2019. Menurut Simuh, sinkretisme merupakan salah satu sikap atau pandangan yang tidak mempersoalkan benar salahnya suatu ajaran agama dan budaya, dimana mereka memadukan unsur-unsur yang baik dari berbagai ajaran agama dan budaya untuk mencapai keserasia dan keseimbangan. Pada tahun 2019-2021 kultur budaya Islam Jawa yang menjadi identitas Kauman mulai dipertahankan, dilestarikan, serta diinovasi menjadi bentuk pengembangan kegiatan masyarakat berupa upacara-upacara adat yang setiap hari tertentu dilaksanakan sebagai upaya menjaga khazanah budaya Jawa dan dakwah ajaran agama Islam di Desa Pakuncen yang telah dibangun dan dilestarikan. Hal yang menarik untuk diteliti adalah mulai dilestarikan kembali budaya adiluhung Islam Jawa yang menjadi identitas Kauman di Desa Wisata Edukasi Religi Pakuncen Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini 1) Untuk menjelakan Eksistensi Islam Jawa pada periode Kyai Nur Jalipah tahun 1651 Jawa/1792M. 2) Untuk menjelaskan Eksistensi Islam Jawa pada periode R.T Purwodiningrat tahun 1794M. 3) Untuk menjelaskan Eksistensi Islam Jawa pada periode Yayasan Al-Qomar tahun 1992M. 4) Untuk mendeskripsikan Eksistensi Islam Jawa sebagai Identitas Kauman di Desa Wisata Edukasi Religi Pakuncen Patianrowo pada tahun 2019-2020.

    Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan metode penelitian sejarah untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian sejarah terdiri dari heuristic, verifikasi, intepretasi, dan historiografi. Tahap pertama yaitu pengumpulan sumber, sumber primer didapat dari arsip sejarah pakuncen, arsip silsilah K.H Mberuk, wawancara dengan Bapak Sunandir selaku juru kunci makam Tumenggung Kopek sekaligus keturuna ke-10 Kyai Nur Jalipah, dan wawancara Bapak Lukman selaku pengurus YPP Al-Qomar. Sumber skunder diperoleh dari jurnal, skripsi, tesis, desertasi, artikel, dan buku. Tahap selanjutnya yaitu verifikasi, dimana peneliti membandingkan berbagai sumber yang dapat memverifikasi keabsahan sumber. Tahap ketiga merupakan tahapan intepretasi, pada tahapan ini peneliti melakukan penafsiran sumber yang telah diverifikasi dengan sudut pandang teori sinkretisme Simuh. Tahap keempat yaitu historiografi, pada tahap ini peneliti menuliskan hasil penelitian yang telah diperoleh tentang Eksistensi Islam Jawa sebagai Identitas Kauman di Desa pakuncen Wisata Edukasi Religi Pakuncen Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk pada tahun 2019-2021. Dari penelitian ini diperoleh hasil eksistensi Islam Jawa sebagai Identitas Kauman mulai dilestarikan kembali setelah sekian lama tidak eksis dengan ditandai budaya adiluhung seperti upacara adat yang bisa kita temui setiap hari tertentu.

Kata Kunci: Budaya, Islam Jawa, Kauman, Pakuncen 

Abstract

    This study discusses the existence of Javanese Islam which has long been the identity of the Kauman in the Pakuncen Religious Education Tourism Village of Patianrowo. The existence of Javanese Islam in Pakuncen Village had faced ups and downs, with collaboration between actors such as the Village Government, the Al-Qomar Islamic Boarding School Foundation, the Tumenggung Kopek traditional institution, and the residents of Pakuncen Village, the existence of Javanese Islam began to be preserved again in 2019. According to Simuh, Syncretism is an attitude or view that does not question the right or wrong of a religious and cultural teaching, where they combine good elements from various religious and cultural teachings to achieve harmony and balance. In 2019-2021 the Javanese Islamic culture which became the identity of Kauman began to be maintained, preserved, and innovated into a form of developing community activities in the form of traditional ceremonies which are carried out every certain day as an effort to maintain Javanese cultural treasures and preach Islamic teachings in Pakuncen Village which has been built and preserved. The interesting thing to study is the preservation of the noble culture of Javanese Islam which is the identity of the Kauman in the Pakuncen Religious Education Tourism Village, Nganjuk Regency. This study 1) To explain the existence of Javanese Islam in the period of Kyai Nur Jalipah in 1651 Java/1792M. 2) To explain the existence of Javanese Islam in the period of RT Purwodiningrat in 1794 AD. 3) To explain the existence of Javanese Islam in the period of the Al-Qomar Foundation in 1992M. 4) To describe the existence of Javanese Islam as the identity of the Kauman in the Pakuncen Patianrowo Religious Education Tourism Village in 2019-2020.

     This study uses a qualitative type with historical research methods to achieve the research objectives. Historical research methods consist of heuristics, verification, interpretation, and historiography. The first stage was collecting sources, primary sources were obtained from the historical archives of the Pakuncen, the genealogical archives of KH Mberuk, interviews with Mr. Sunandir as the caretaker of the Tumenggung Kopek tomb as well as the 10th descendant of Kyai Nur Jalipah, and interviews with Mr. Lukman as the administrator of YPP Al-Qomar. Secondary sources are obtained from journals, theses, theses, dissertations, articles, and books. The next stage is verification, where the researcher compares various sources that can verify the validity of the sources. The third stage is the interpretation stage, at this stage the researcher interprets the sources that have been verified from the point of view syncretism by Simuh'sThe fourth stage is historiography, at this stage the researcher writes the results of the research that has been obtained about the existence of Javanese Islam as the identity of the Kauman in the Pakuncen Religious Education Tourism Village, Patianrowo District, Nganjuk Regency in 2019-2021. From this research, the results of the existence of Javanese Islam as Kauman Identity began to be preserved again after a long absence of existence marked by a noble culture such as traditional ceremonies that we can meet every certain day.

Keywords: Culture, Javanese Islam, Kauman, Pakuncen