MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI CERITA DIGITAL PADA TEKS NARATIF
IMPROVING STUDENTS’ CRITICAL THINKING SKILLS THROUGH DIGITAL STORYTELLING ON NARRATIVE TEXT
Berpikir kritis adalah keterampilan penting untuk memahami informasi yang melibatkan pemikiran independen untuk merumuskan pendapat dari perspektif yang berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimen dimana satu kelompok diuji dua kali yaitu pre-test, treatment, dan post-test. Instrumen pada penelitian ini adalah tes pilihan ganda dan tes esai untuk menguji kemampuan berpikir kritis siswa untuk dua puluh siswa di sekolah menengah atas di kelas bahasa di Bali, Indonesia. Prosedur penelitian terdiri dari enam kali pertemuan; satu pertemuan untuk pre-test, empat pertemuan untuk perlakuan, dan satu pertemuan untuk post-test. Analisis data menggunakan uji t sampel berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pre-test adalah 63,85 dan post-test adalah 84,85. Disimpulkan terdapat perbedaan hasil dari pre-test dan post-test. Kemudian, nilai signifikansinya adalah 0,000 dan lebih kecil dari 0,05. Dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis siswa dan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan digital storytelling dalam teks naratif. Disarankan agar terdapat penelitian selanjutnya untuk mengetahui keterampilan bahasa Inggris lainnya pada jenjang sekolah yang berfokus pada perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa.
Critical thinking is an essential skill to understand information involving independent thinking to formulate opinions from different perspectives. This research engaged a pre-experimental approach where one group was tested twice, pre-test, treatment, and post-test. Instrument was multiple choice test and essay test to check the students’ critical thinking skills for twenty students in senior high school in language class in Bali, Indonesia. The research procedure consisted of six meetings; one meeting for pre-test, four meetings for treatment, and one meeting for post-test. Data was analyzed using paired sample t-test. The result showed that the mean score of the pre-test was 63.85and post-test was 84.85. It meant that there was a different result from pre-test and post-test. Then, the significance value was 0.000 and it was less than 0.05. It can be said there was a significant difference in students’ critical thinking skills and an improvement on students’ critical thinking skills using digital storytelling in narrative text. It is suggested that there will be any future researches of other English skills in school fostering students critical thinking skills.