Kulit singkong merupakan sumber fenolik yang berperan
sebagai antioksidan. Namun, keberadaan fenolik secara alami dalam bentuk glikosidik
membatasi potensinya sebagai antioksidan. Salah satu metode yang dapat
mendegradasi ikatan glikosidik untuk membebaskan fenolik bebas dan mengoptimalkan
aktivitas antioksidan adalah fermentasi. Penelitian ini bertujuan mengaji
pertumbuhan bakteri asam laktat (BAL), pH, total asam tertitrasi (TAT), total
fenolik, aktivitas antioksidan, dan mutu organoleptik minuman fermentasi kulit
singkong dengan kultur starter Lactobacillus plantarum B1765 yang
difermentasi selama 0, 12, 24, 36, 48, dan 60 jam pada suhu 37ºC. Penentuan
total BAL dilakukan dengan metode Total Plate Count , pH dilakukan dengan
pH meter, TAT dengan titrasi asam-basa, total fenolik dengan metode
Folin-Ciocalteu, aktivitas antioksidan dengan metode penghambatan radikal DPPH,
dan pegujian organoleptik dengan uji mutu hedonik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa lama fermentasi berpengaruh (p <0,05) terhadap peningkatan total
BAL, TAT, total fenolik, aktivitas antioksidan, dan penurunan pH minuman
fermentasi kulit singkong. Total BAL meningkat optimal mencapai 4,91×107
CFU/mL pada 48 jam fermentasi, sedangkan penurunan pH dan peningkatan TAT,
total fenolik, dan aktivitas antioksidan terus terjadi hingga waktu fermentasi
60 jam, dengan pH 3,52, TAT 0,247%, total fenolik 115,948 mg GAE/g, dan
aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 64,392 ppm. Lama fermentasi
juga berpengaruh terhadap tingkat kesukaan panelis pada aspek warna, aroma, dan
rasa, dengan masing-masing nilai tertinggi pada produk dengan lama fermentasi
48 jam yang berada pada taraf suka. Produk yang dihasilkan telah memenuhi
standar sebagai minuman fermentasi dengan aktivitas antioksidan kuat, sehingga
berpotensi untuk dikembangkan sebagai minuman fungsional sumber antioksidan.