Proses perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Biji keras memerlukan perlakuan khusus dalam merangsang proses perkecambahan, misalnya skarifikasi dan stratifikasi (pemberian hormon eksogen pada biji). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh pemberian hormon giberelin eksogen dari ekstrak akar eceng gondok terhadap viabiilitas dan lama waktu perkecambahan tiga jenis biji keras. Penelitian ini menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan dua faktor perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak (0 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, dan 500 ppm) dan jenis biji keras (biji sawo, biji sirsak, dan biji kelengkeng). Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 45 unit eksperimen. Parameter yang diamati untuk viabilitas biji adalah persentase perkecambahan dan indeks vigor kecambah, sedangkan untuk parameter lama waktu perkecambahan adalah indeks perkecambahan. Data dianalisis menggunakan ANAVA dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antar konsentrasi dan jenis biji terhadap viabilitas dan lama waktu perkecambahan biji. Konsentrasi terbaik adalah 500 ppm nilai persentase perkecambahan tertinggi sebesar 80,55%, nilai indeks vigor kecambah sebesar 387,33%, dan nilai indeks perkecambahan 0,254 %/etmal. Jenis biji keras yang memiliki viabilitas dan lama waktu perkecambahan terbaik adalah biji kelengkeng.
Kata Kunci : Hormon giberelin, Biji Keras, Viabilitas, dan Lama Waktu Perkecambahan
The germination process is influenced by external factors and internal factors. Hard seeds require special treatment in stimulating the germination process, such as scarification and stratification (giving exogenous hormones to seeds). This study aims to determine and describe the effect of exogenous giberelin hormone from Eichhornia crassipes root extract on viability and the duration of germination of three hard seed types. This study used RBD (Randomized Block Design) with two treatment factors, namely extract concentration (0 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, and 500 ppm) and hard seed types (sapodilla seeds, soursop seeds, and longan bean seeds). Repetition was done 3 times so that 45 units of experiment were obtained. The parameters observed for seed viability were germination percentage and sprout vigor index, while germination time parameters were germination index. Data were analyzed using ANAVA and continued with Duncan Test. The results showed that there was an influence between the concentration and type of seeds on viability and the length of time of seed germination. The best concentration was 500 ppm, the highest germination percentage value was 80.55%, sprout vigor index value was 387.33%, and germination index value was 0.254% /etmal. The type of hard seeds that have the best viability and long germination time are longan bean seeds.
Keyword : Gibereline Hormone, Hard Seed, Viability, and Duration of Germination Time