POLA KOMUNIKASI TEMAN SEBAYA PADA PENYINTAS ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA
Peer Communication Patterns toward Survivors of People with Mental Disorders
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana teman sebaya berinteraksi dengan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Interaksi ini membentuk pola komunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pengalaman hidup penderita untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya terutama teman sebayanya. Teman sebaya yang menjadi narasumber adalah teman sejak kecil hingga penelitian ini dilakukan. Penelitian ini menemukan tiga tema utama obrolan: hobi (bermain game online), personal (cerita keluarga dan pengalaman pribadi), dan acak (besenda gurau tanpa tema khusus). Teman sebaya menunjukan dua perilaku komunikasi: menahan diri dan apa adanya. Menahan diri dilakukan untuk menjaga stabilitas emosi ODGJ dengan memilih kata dan gestur yang tidak menyinggung, sedangkan perilaku apa adanya menunjukan interaksi yang natural tanpa ada batasan, sering kali hal tersebut dalam konteks bercanda. Teman sebaya merasa bertanggung jawab untuk mendukung penderita menuju kesembuhan meskipun memiliki pengetahuan terbatas tentang gangguan kejiwaan. Penelitian ini menyoroti pentingnya dukungan sosial dari teman sebaya dan memberikan rekomendasi untuk memperluas penelitian lebih lanjut dengan narasumber dan data yang lebih beragam.
This research aims to find out how peers interact with people with mental disorders (ODGJ). These interactions develop communication patterns. This research uses a qualitative approach with phenomenological methods to gain an in-depth understanding of ODGJ's life experiences in interacting with their surrounding environment, especially their peers. The peers as informants were friends from childhood until this research was conducted. This research found three main themes of chats: hobbies (playing online games), personal (family stories and personal experiences), and random (joking around without a specific theme). Peers show two communication behaviors: restraint and candidness. Self-restraint is used to maintain the emotional stability of ODGJ by choosing words and gestures that are not offensive, while the actual behavior shows natural interactions without any restrictions, often in the context of joking. Peers feel responsible for supporting ODGJ toward recovery even though they have limited knowledge about mental disorders. This research highlights the importance of social support from peers and provides recommendations for expanding research further with more diverse sources and data.