Upaya RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik untuk meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan angka keberhasilan pengobatan pasien Tuberculosis Multidrug Resistent serta menurunkan jumlah pasien putus berobat yakni dengan mencetuskan inovasi pelayanan BATAS PETIR (Obati Sampai Tuntas Penderita Tuberculosis Multidrug Resistent) yang diciptakan dengan tujuan mengobati pasien TB MDR secara holistik, yang mana pengobatan pasien TB MDR tidak hanya pada medis melainkan juga pengobatan yang mencakup aspek biologi, psikologis, sosial dan spiritual bagi pasien dengan menyusun 5 strategi didalamnya.. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitiannya menggunakan teori Analisis PESTLE yang terdiri dari 6 faktor menurut William (2010:211) meliputi faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi hukum, dan lingkungan dengan teknik Snowball Sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan inovasi BATAS PETIR telah terlaksana dengan baik oleh RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, namun belum terdukung oleh faktor politik karena belum adanya peran pemerintah daerah yang tertuang dalam kebijakan pemerintah daerah.
Disisi lain, selama ini pelayanan BATAS PETIR menggunakan kebijakan internal rumah sakit. Faktor Ekonomi, memberikan dampak yang cukup besar karena adanya bantuan berbagai pihak. Bantuan uang tunai diberikan oleh The Global Fund, sedangkan bantuan rehabitatif pasien diberikan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Gresik berupa pemberdayaan pasien untuk budidya ikan lele, kelompok PKK dan Dhrama Wanita Kabupaten Gresik untuk meningkatkan produktifitas pasien dengan pemberian pelatihan – pelatihan. Serta bantuan dari Lazizmu berdasarkan rekomendasi Aisyiyah Care. Faktor sosial, terbantu dengan adanya sinergitas dengan Aisyiyah Care dan MUI Kabupatn Gresik dalam kegiatan sosialisasi kesadaran masyarakat dan mengedukasi masyarakat mengenai penyakit Tuberkulosis. Faktor Teknologi, digunakan dalam pencatatan data pengobatan pasien, pendeteksian penyakit, serta komunikasi kordinasi yang dilakukan kepada pihak eksternal. Faktor Hukum, diterapkan dalam perlindungan pasien dan petugas medis yang terlibat dalam layanan BATAS PETIR Faktor lingkungan, diterapkannya pemisahan poli, konsep ruangan terbuka bagi pasien berobat serta konsep lingkungan tempat tinggal yang mendukung bagi keberhasilan pengobatan pasien.
Kata Kunci : Pelayanan Publik, Inovasi Pelayanan, Analisis PESTLE, BATAS PETIR
The efforts of the RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik to improve public service and increase the success rate of treating Tuberculosis Multidrug Resistant patient and reduce the number of drop out of treatment patients that is by triggering innovations in BATAS PETIR (Treatment Until Completely Patients with Tuberculosis Multidrug Resistant) service that created with the aim of treating Tuberculosis MDR patients in a manner holistic, which the treatment of Tuberculosis MDR patients is not only on medical but also treatment that includes biological, psychological, social, and spiritual aspects for patients by compiling 5 strategies. The type of research that be used is descriptive research with a qualitative approach. While the focus of this research use the PESTLE Analysis theory which consists of 6 factors according to William (2010:211) covers political, economic, social, legal, technology, and environmental factors with the Snowball Sampling technique. Data analysis techniques that be used in this study consisted of data collection, data reduction, data presentation, and make conclusions throught interviews, observation, and documentation. The results of this research show The results of this research show that BATAS PETIR innovation has been wll implemented by the RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, but it has not been supported by political factors due to the absence of the role of the regional goverment as stipulated in the local goverment policy.
On the other the BATAS PETIR service uses hospital internal policy. Economic factors, have a significant impact due to assistance from many parties. Cash assistance is provided regurarly by The Global Fund. While rehabilitation assistance to paties is provided by the Dinas Perikanan Kabupaten Gresik is training in catfish farming. The PKK and Dharma Wanita Kabupaten Gresik to increase patient productivity by providing training. And assistane from LAZIZMU based on Aisyiyah Care recommendations. Social factors were helped by the existence of synergy with Aisyiyah Care and Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik in public awareness raising activities and education about Tuberculosis. MUI Kabupaten Gresik is involved spiritual improvement of medical treatment patients. Technology factors were used to recording patiens treatment data detecting diseases, and coordination and communication to external parties. Legal factors were applied to patients protection and local medical personnel involved in the BATAS PETIR service. Environment factor were applied at poly separaton and open space concept for patients seeking treatment, and the concept of a residential environment that supports the process of successful treatment of patientss.
Keyword : Public Service Service Innovation, PESTLE Analysis, BATAS PETIR