PENGALAMAN REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI PANTI REHABILITASI INABAH XIX SURABAYA
EXPERIENCE OF REHABILITATION OF NARCOTICS ABUSERS AT HOUSE OF REHABILITATION INABAH XIX SURABAYA
Korban dari peredaran gelap narkotika atau yang setelahnya disebut sebagai penyalahguna menjadi salah satu masalah sosial yang perlu mendapatkan penanganan khusus baik secara hukum maupun norma sosial. Salah satu penanganan yang perlu dilakukan adalah membawa korban penyalahguna narkotika kedalam panti rehabilitasi narkoba. Lokasi penelitian ini adalah Yayasan Inabah XIX Surabaya. Lokasi ini dipilih karena keunikan lembaga rehabilitasi tersebut yang menggunakan metode rehabilitasi dengan pendekatan agamis islam. Objek kajian dalam penelitian ini adalah pengalaman sadar serta makna yang terkandung di dalam pengalaman korban penyalahguna atau subjek penelitian tersebut setelah menjalani proses rehabilitasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengungkap makna rehabilitasi dalam kesadaran subjek setelah menjalani rehabilitasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Perspektif teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fenomenologi Edmund Husserl dengan model fenomenologi deskriptif yang dikembangkan oleh Amedeo Giorgi. Subjek penelitian ini dipilih secara purposive yaitu pasien yang telah menjalani rehabilitasi dalam tempo minimal lima bulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan setiap subjek memiliki unit pengalaman unik secara individualnya masing masing. sehingga makna yang dimunculkan oleh subjek penelitian secara unit individu bisa bervariatif. Seperti yang diungkapkan dalam penelitian ini. Subjek penelitian ada yang memaknai proses rehabilitasi yang telah dijalani sebagai pengenalan kembali dirinya terhadap Tuhan melalui rutinitas beribadah, ada pula subjek yang memaknai proses rehabilitasinya sebagai bentuk peningkatan kesadaran beragama dalam hal beribadah serta menjadikan hal tersebut sebagai dorongan untuk bisa memperdalam ilmu agama Islam.
Victims of illicit drug trafficking or who are later referred to as abusers are one of the social problems that need special handling both legally and socially. One of the treatments that need to be done is to bring victims of drug abusers into drug rehabilitation centers. The location of this research is the Inabah XIX Surabaya Foundation. This location was chosen because the rehabilitation unit uses a rehabilitation method with an Islamic religious approach. The object of study in this research is the conscious experience and meaning contained in the experience of the victim of abuse or the subject of the study after undergoing the rehabilitation process. The main purpose of this research is to reveal the meaning of rehabilitation in consciousness after undergoing rehabilitation. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. The theoretical perspective used in this study is Edmund Husserl's Phenomenology with a descriptive phenomenological model developed by Amedeo Giorgi. The subjects of this study were selected purposively, namely patients who underwent rehabilitation within a minimum of five months. The results of this study indicate that each subject has a unique unit of experience individually. so that the meaning that is raised by the research subject as an individual unit can be varied. As in this study. There are research subjects who interpret the rehabilitation process that has been carried out as reintroducing themselves to God through routine worship, there are also subjects who interpret the rehabilitation process as a form of increasing religious awareness in worship and using this as an encouragement to be able to deepen the knowledge of the religion Islam.