Pengaruh Rasio Keuangan, Sales Growth, dan Ukuran Perusahaan terhadap Financial Distress pada Sektor Industri Barang Konsumsi di BEI Periode 2017-2020

Financial distress merupakan kondisi awal perusahaan sebelum bangkrut. Artinya, penting mencegah financial distress untuk mengantisipasi terjadinya kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan penjualan, dan ukuran perusahaan terhadap financial distress. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari return on assets, current ratio, debt to assets ratio, pertumbuhan penjualan, dan ukuran perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada sektor industri barang konsumsi periode 2017-2020. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang menghasilkan 12 perusahaan sebagai sampel dalam industri barang konsumsi. Data dianalisis menggunakan regresi logistik dan dihitung menggunakan software SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa return on asset ratio memiliki nilai signifikansi negatif terhadap financial distress. Sedangkan variabel lainnya yaitu current ratio, debt to assets ratio, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kesulitan keuangan. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan perhatian lebih pada menurunya nilai return on assets untuk menghindari kondisi financial distress.

Financial distress is the initial condition of the company before going bankrupt. This means that it is important to prevent financial distress to anticipate the occurrence of bankruptcy. This study aims to determine the effect of financial ratios and company size on financial distress. The independent variables used in this study consist of return on assets, current ratio, debt to assets ratio, sales growth, and company size. The type of research chosen is causal associative. The population in this study is a company listed on the Indonesia Stock Exchange in the consumer goods industry sector for the 2017-2020 period. The sampling technique used in this research is purposive sampling which produces 12 companies as samples in the consumer goods industry. The data were analyzed using logistic regression and calculated using SPSS version 26 software. The result showed that the return on asset ratio had a negative significance value on financial distress. While other variables, namely the current ratio, debt to assets ratio, sales growth, firm size have no significant effect on financial difficulties. In this regard, more attention is needed when the return on assets decreases in value to avoid financial distress conditions.