ANALISIS MATERIAL KOMPOSIT BERBASIS SERAT TEBU DAN MATRIKS POLYESTER SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN HELM
ANALYSIS OF COMPOSITE MATERIAL BASED ON SUGARCANE FIBER AND POLYESTER MATRIX AS HELMET MANUFACTURING MATERIAL
Pemanfaat serat tebu di Indonesia yang belum banyak dimanfaatkan menyebabkan limbah serat tebu hanya terbuang dan akan dibakar dengan begitu saja. Dengan potensi serat tebu yang melimpah di Indonesia tentu membuka peluang untuk memanfaatkan limbah serat tebu.
Peneliti melakukan pemanfaatan limbah serat tebu untuk dijadikan sebagai salah satu bahan dasar dalam pembuatan cangkang helm. Bahan pendukung lainnya matriks polyester dan katalis dengan perbandingan 10:1 yang berfungsi sebagai perekat dan pengeras dari limbah serat tebu yang akan dicampurkan dan dijadikan cangkang helm.
Penulis menggunakan metode Hand lay-up dengan variasi arah serat 0°, 45° dan 90° yang dilakukan pengujian impak, pengujian tarik dan pengujian kekerasan. Peneliti menggunakan jenis kualitatif untuk menyajikan data dan jenis kuantitatif untuk penelitian eksperimen. Perbandingan yang digunakan 60% serat dan 40% resin dan katalis serta melakukan perendaman serat dengan NaOH 5% selama 2 jam.
Spesimen terbaik dari setiap pengujian dihasilkan dari variasi arah serat 0° dengan menghasilkan nilai spesimen meliputi, uji impak dengan nilai 0.093 J/mm², uji tarik dengan nilai 113.639 MPa dan uji kekerasan Shore-D dengan nilai kekuatan dan ketahanan material spesimen sebesar 68.4 D.
Kata Kunci: Helm Serat Tebu, Matriks Polyester, Variasi Arah
Serat.
The utilization of sugarcane fiber in Indonesia which has not been widely used causes sugarcane fiber waste to be wasted and will be burned just like that. With the abundant potential of sugarcane fiber in Indonesia, it certainly opens up opportunities to utilize sugarcane fiber waste.
Researchers make use of sugarcane fiber waste to be used as one of the basic materials in making helmet shells. Other supporting materials are polyester matrix and catalyst in a ratio of 10: 1 which functions as an adhesive and hardener of sugarcane fiber waste which will be mixed and made into helmet shells.
The author uses the Hand lay-up method with variations in fiber direction of 0 °, 45 ° and 90 ° which are carried out impact testing, tensile testing and hardness testing. Researchers use qualitative types to present data and quantitative types for experimental research. The ratio used was 60% fiber and 40% resin and catalyst and soaking the fiber with 5% NaOH for 2 hours.
The best specimens from each test were produced from the 0° fiber direction variation by producing specimen values including, impact test with a value of 0.093 J/mm², tensile test with a value of 113.639 MPa and Shore-D hardness test with a strength and durability value of 68.4 D specimen material.
Keywords: Fiber Direction Variation, Polyester Matrix, Sugarcane
Fiber Helmet.