Telah dilakukan penelitian tentang perbedaan karakteristik nanosilver hasil sintesis menggunakan ekstrak lengkuas merah dan lengkuas putih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sintesis dan karakteristik nano silver dari ekstrak lengkuas merah dan lengkuas putih. Sintesis ini menggunakan tumbuhan sebagai pereduksi. Hal ini disebut dengan sintesis ramah lingkungan, karena prinsip sintesis ini adalah memanfaatkan tumbuhan sebagai agen pereduksi. Nanosilver dapat disintesis melalui reaksi redoks (reaksi oksidasi reduksi) dengan memanaskan aquademin sampai mendidih lalu di reaksikan dengan larutan AgNO₃ dan ekstrak lengkuas merah maupun lengkuas putih. Ekstrak lengkuas merah maupun ekstrak lengkuas putih sebagai pereduksi dari Ag⁺ menjadi Ag⁰. Hal ini dikarenakan kandungan dari ekstrak tersebut mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid. Hasil dari nanosilver ini memiliki ukuran partikel kurang dari 100 nm yaitu untuk lengkuas putih sebesar 26 nm dan lengkuas merah sebesar 26 nm. Nanosilver ini juga memiliki pH 6, panjang gelombang maksimal yang di peroleh antara 410 nm sampai 420 nm, dan itu stabil setelah 7 hari setelah sintesis. Metabolit sekunder terkonfirmasi memiliki senyawa flavonoid setelah di uji LCMS.

Kata kunci: nanosilver, lengkuas merah, lengkuas putih, flavonoid.

Research on the differences in the characteristics of nanosilver synthesis results using red galangal extract and white galangal extract. The purpose of this study was to determine the synthesis and characteristics of nano silver from red galangal extract and white galangal. This synthesis uses plants as a reducing agent. This is called the green synthesis, because the principle of this synthesis is to use plants as reducing agents. Nanosilver can be synthesized through a redox reaction (oxidation reduction reaction) that is heating aquademin to boiling and then reacted with AgNO₃ solution and extract of red galangal or white galangal. Red galangal extract and white galangal extract as a reducing agent from Ag⁺ to Ag⁰. This is because the content of the extract contains secondary metabolites such as flavonoids. The result of this nanosilver has a particle size of less than 100 nm which is for white galangal of 26 nm and red galangal of 26 nm. This nanosilver also has a pH of 6, the maximum wavelength obtained between 410 nm to 420 nm, and it is stable after 7 days after synthesis. Secondary metabolites are confirmed to have flavonoid compounds after LCMS test.

Keywords: nanosilver, red galangal, white galangal, flavonoids