HABITUS PATRIARKI PEMILIHAN CALON KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI SUMENEP

HABITUS PATRIARCHY ELECTION OF CANDIDATES OF CANDIDATES IN SUMENEP STATE HIGH SCHOOL

Sekolah masih menjadi ruang yang mereproduksi  nilai patriarki. Data dokumentasi di SMAN 1 Kalianget dan SMAN 1 Sumenep menunjukkan selama 15 tahun guru yang terpilih untuk mengikuti seleksi calon kepala sekolah mayoritas berasal dari guru laki-laki. Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Pertama,  mengidentifikasi dan menganalisis penggunaan modal dalam pemilihan calon kepala sekolah di SMAN 1 Sumenep dan SMAN 1 Kalianget. Kedua, mengidentifikasi dan menganalisis proses pengambilan keputusan calon kepala sekolah di SMAN 1 Sumenep dan SMAN 1 Kalianget. Ketiga, menganalisis habitus patriarki pemilihan calon kepala sekolah di SMAN 1 Sumenep dan SMAN 1 Kalianget. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Schutz. Wawancara, observasi, dan dokumentasi menjadi alat untuk pengumpulan data. Melalui teori Bourdieu, memperoleh hasil bahwa reproduksi patriarki pemilihan guru untuk mengikuti seleksi calon kepala sekolah terjadi akibat kekalahan akumulasi modal guru perempuan dengan guru laki-laki. Ditambah lagi adanya agama dan matrilineal yang berkelindan dengan patriarki menjadi habitus utamanya. Kondisi itu yang menyebabkan guru perempuan mengalami kekalahan dalam sebuah arena.

Kata Kunci: Habitus, Modal, Kepala Sekolah, Guru Perempuan, Guru Laki-laki

Schools are still a space that reproduces patriarchal values. Documentation data at SMAN 1 Kalianget and SMAN 1 Sumenep show that for 15 years the majority of teachers selected to participate in the selection of principal candidates were male teachers. This research has three objectives. First, identify and analyze the use of capital in the selection of prospective principals at SMAN 1 Sumenep and SMAN 1 Kalianget. Second, identify and analyze the decision-making process of prospective principals at SMAN 1 Sumenep and SMAN 1 Kalianget. Third, analyze the patriarchal habitus of selecting school principal candidates at SMAN 1 Sumenep and SMAN 1 Kalianget. The method used is qualitative with a Schutz phenomenological approach. Interviews, observations, and documentation became tools for data collection. Through Bourdieu's theory, the result is that the reproduction of the patriarchal teacher selection to participate in the selection of prospective principals occurs due to the defeat of female teachers' accumulated capital with male teachers. In addition, the existence of religion and matrilineal relations with patriarchy is the main habitus. This condition causes female teachers to experience defeat in an arena.

Keywords: Habitus, Capital, Headmaster, Female Teachers, Male Teachers