­­Berpikir Kritis Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal AKM Numerasi Konten Geometri dan Pengukuran Ditinjau dari Gaya Kognitif

Students' Mathematical Critical Thinking in Solving AKM Numeracy Problems Content Geometry and Measurement in Terms of Cognitive Style

Berpikir kritis merupakan proses berpikir dalam hal memeriksa segala sesuatu melalui pengetahuan dan bukti yang ada sebagai dasar dalam mengambil kesimpulan sehingga diyakini logis dan dapat diterima oleh akal. Setiap individu pada umumnya memiliki strategi yang berbeda dalam belajar, berpikir, berkomunikasi dalam menyelesaikan permasalahan matematika sehingga salah satu faktor yang mempengaruhi proses berpikir kritis siswa yaitu gaya kognitif. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan berpikir kritis matematis siswa dalam menyelesaikan soal AKM numerasi konten geometri dan pengukuran ditinjau dari gaya kognitif field independent dan field dependent. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dilakukan dengan pengambilan data dari subjek yang terdiri dari 1 siswa bergaya kognitif field independent dan 1 siswa bergaya kognitif field dependent. Instrumen yang digunakan meliputi angket gaya kognitif, tugas soal AKM numerasi konten geometri dan pengukuran, dan pedoman wawancara. Data dianalisis menggunakan indikator berpikir kritis yang terdiri dari: menjelaskan makna dari apa yang diketahui dan ditanyakan soal menggunakan bahasanya sendiri; menjelaskan hubungan antara pernyataan, pertanyaan atau konsep sehingga dapat menuliskan argumen terkait strategi dalam menyelesaikan soal; mengumpulkan informasi yang dapat mendasari argumen sehingga diperoleh strategi yang tepat untuk menyelesaikan soal dan melakukan perhitungan; memberikan alasan dari kesimpulan yang diperoleh; dan memeriksa kembali jawaban dan kesimpulan yang ditulis. Berdasarkan hasil wawancara berbasis tugas soal AKM numerasi konten geometri dan pengukuran, siswa bergaya kognitif field independent memenuhi sebagian besar indikator berpikir kritis. Siswa cenderung tidak melakukan pemeriksaan kembali karena telah meyakini jawaban benar. Sedangkan siswa bergaya kognitif field dependent memenuhi beberapa indikator antara lain: menjelaskan hubungan antara pernyataan, pertanyaan atau konsep sehingga dapat menuliskan argumen terkait strategi dalam menyelesaikan soal, mengumpulkan informasi yang dapat mendasari argumen sehingga diperoleh strategi yang tepat untuk menyelesaikan soal dan melakukan perhitungan, memberikan alasan dari kesimpulan yang diperoleh. Siswa cenderung menjelaskan makna dari pada yang diketahui dan ditanyakan menggunakan kalimat mengadopsi pada soal dan tidak melakukan pemeriksaan kembali. Dari adanya perbedaan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal AKM numerasi konten geometri dan pengukuran, maka peneliti menyarankan perlu adanya pembiasaan pembelajaran untuk meningkatkan berpikir kritis siswa. Terutama kepada subjek bergaya kognitif field dependent yang cenderung kurang teliti, kurang yakin dengan jawaban sendiri dan berpatokan pada petunjuk sehingga pada saat tidak diberikan petunjuk pengerjaan, siswa cenderung kesulitan dalam menyelesaikan soal.

Critical thinking is a thinking process in terms of examining everything through existing knowledge and evidence as a basis for making conclusions so that it is believed to be logical and acceptable to reason. Each individual generally has different strategies in learning, thinking, communicating in solving mathematical problems so that one of the factors that affect students' critical thinking process is cognitive style. The purpose of this study is to describe students' mathematical critical thinking in solving AKM problems, numeracy, geometry content, and measurement in terms of field independent and field dependent cognitive styles. Descriptive research with a qualitative approach was conducted by taking data from subjects consisting of 1 field independent cognitive style student and 1 field dependent cognitive style student. The instruments used include cognitive style questionnaires, AKM question assignments, numeracy of geometry and measurement content, and interview guidelines. The data were analyzed using critical thinking indicators consisting of: explaining the meaning of what is known and asked questions using their own language; explain the relationship between statements, questions or concepts so that they can write arguments related to strategies in solving problems; collect information that can underlie the argument so that the right strategy is obtained to solve the problem and perform calculations; give reasons for the conclusions obtained; and re-examine the written answers and conclusions. Based on the results of task-based interviews on AKM numeracy geometry content and measurement, field-independent cognitive-style students met most critical thinking indicators. Students are less likely to re-examine because they believe the answer is correct. While field-dependent cognitive style students meet several indicators, including: explaining the relationship between statements, questions or concepts so that they can write arguments related to strategies in solving problems, collecting information that can underlie arguments so that the right strategy is obtained to solve problems and doing calculations, providing reasons for the conclusions obtained. Students tend to explain the meaning of the known and ask questions using sentences, adopt on the questions and do not re-examine. From the differences in students' critical thinking in solving AKM numeracy geometry and measurement content problems, the researcher suggested the need for habituation of learning to improve students' critical thinking. Especially for field-dependent cognitive-style subjects who tend to be less thorough, less sure of their own answers and based on instructions so that when not given work instructions, students tend to have difficulty in solving problems.