Penelitian ini berfokus pada hubungan korelasi antara dua budaya yang terdapat dalam novel Pingkan Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono, yaitu budaya Jawa dengan budaya Jepang. Dua budaya yang diwakilkan oleh kedua tokoh sentral, menjadikan masing-masing budaya yang mereka anut sebagai penentu kelangsungan hidup mereka. Perbedaan kedua budaya antara budaya Jawa dengan budaya Jepang, berpengaruh terhadap pandangan serta perilaku antar tokoh yang memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan dari ketiga tokoh sentral, juga menghubungkan kedua budaya yang menjadi latar belakang kisah dalam novel tersebut, serta menggunakan hubungan kedua budaya, yaitu budaya Jawa dengan budaya Jepang, untuk menyelesaikan masalah dari ketiga tokoh sentral serta hubungannya mengenai tanda budaya yang terdapat dalam novel tersebut. Oleh sebab itu, peneliti memilih judul Korelasi Budaya Jawa dengan Budaya Jepang dalam Novel Pingkan Melipat Jarak Karya Sapardi Djoko Damono: Kajian Semiotika Roland Barthes.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menemukan tanda dari budaya Jawa dengan budaya Jepang dalam novel tersebut, mendeskripsikan wujud budaya Jawa dengan budaya Jepang dalam novel tersebut, serta mendeskripsikan korelasi antara budaya Jawa dengan budaya Jepang yang terdapat dalam novel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Data penelitian berupa informasi tentang isi novel yaitu kutipan-kutipan yang berkaitan dengan tanda budaya Jawa dengan budaya Jepang, wujud budaya Jawa dengan budaya Jepang serta korelasi budaya Jawa dengan budaya Jepang yang terdapat dalam novel. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, catat dan pustaka. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis.
Hasil penelitian ini yaitu mengungkapkan yang pertama yaitu tanda dari budaya Jawa dengan budaya Jepang yang terdapat dalam novel Pingkan Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono yang berdasarkan pada teori semiotika Roland Barthes yang menganalisis tentang tiga tahapan yaitu makna denotasi, konotasi, dan mitos. Dari ketiga tahapan tersebut ditemukan tanda dari kedua budaya yaitu inthuk-inthuk, onarigami, petungan, kaminchu, maneges, mabui-gumi, mabui-utushi, noro, yuta, unting-unting dan Si Pancer. Dari beberapa tanda tersebut, ditemukan pula hubungan atau korelasinya terhadap kedua budaya. Kedua, mengenai wujud budaya Jawa dengan budaya Jepang yang berdasarkan tiga wujud budaya dari Koentjaraningrat, yaitu sistem budaya, sistem sosial dan kebudayaan fisik. Dua di antaranya, sistem budaya dengan sistem sosial, menggunakan tujuh unsur budaya yang juga menurut Koentjaraningrat untuk mengetahui perbedaan dari masing-masing budaya. Tujuh unsur budaya tersebut, yaitu bahasa, sistem ilmu pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan kesenian. Dari tiga wujud budaya serta unsur budaya tersebut, sampailah pada tahap akhir yang ditemukannya korelasi antara budaya Jawa dengan budaya Jepang dalam novel tersebut.
Kata Kunci : semiotika, wujud budaya, korelasi, novel
This research focuses on the correlation between culture that found on Pingkan Melipat Jarak novel by Sapardi Djoko Damono, Javanese culture and Japanese culture. Those two cultures that are represented of two main character, makes each culture that they believed as a way of their life. The differences between two cultures of Javanese culture and Japanese culture, influence the views and behaviors of the each characters who have relations one another. The relations among three main characters, related the two cultures that have background story in the novel too, also using relation of the cultures, Javanese culture and Japanese culture, to solve the problems among three main characters and relation of culture signs that found in the novel. Therefore, this research titled of The Correlation between Javanese Culture with Japanese Culture in the novel Pingkan Melipat Jarak by Sapardi Djoko Damono: Semiotics Studies by Roland Barthes.
The purpose of this research to find sign of Javanese culture and Japanese culture in the novel, to describe the cultural forms of Javanese culture and Japanese culture in the novel, and to describe correlation between Javanese culture with Japanese culture in the novel. This research applied qualitative descriptive methods with pragmatis approach. Data sources in this research are the informations of this novel, such as quotations of sign of Javanese culture and Japanese culture in the novel, the cultural forms of Javanese culture and Japanese culture in the novel, and the correlation of Javanese culture and Japanese culture in the novel. The data collection prosedure in this research applies reading technique, writing technique, and referencing technique. The data analysis in this research applies Descriptive analysis methods.
This research leads to conclusion of sign of Javanese culture and Japanese culture in the novel of Pingkan Melipat Jarak by Sapardi Djoko Damono that applied semotics theory by Roland Barthes that analyze about three steps, denotation, connotation, and myth. In the three steps are found some signs of two cultures, such as inthuk-inthuk, onarigami, petungan, kaminchu, maneges, mabui-gumi, mabui-utushi, noro, yuta, unting-unting and Si Pancer. From those signs, are found the relation or correlation between two cultures. Second, the concerns of Javanese culture and Japanese culture forms based on three cultural forms by Koentjaraningrat such as cultural system, social system, cultural physic. Two of them, cultural system and social system used seven cultural elements according to Koentjaraningrat to know the differences of each cultures. The seven cultural elements are languages, knowledge, social organisation, technology and instrument system, livelihood system, religions and arts systems. From three of cultural forms and cultural elements that are found the correlation between Javanese culture and Japanese culture.
Keywords: semiotics, forms of culture, correlation, novels