INOVASI BENTUK PENYAJIAN TARI BARONGAN KUCINGAN BLITARAN OLEH DHIMAZ ANGGORO PUTRO
INNOVATION FOR THE PRESENTATION OF THE BARONGAN KUCINGAN DANCE BLITARAN BY DHIMAZ ANGGORO PUTRO
Tari Barongan Kucingan merupakan sebuah tari kerakyatan yang biasanya ditampilkan dalam urutan bentuk penyajian kesenian Jaranan di Kabupaten Blitar. Tarian ini adalah sebuah tari yang menggambarkan Raja Macan Lodaya yang memiliki sifat kekanak-kanakan atau Ngucing serta dalam gerak tarinya menggunakan sebuah properti yang disebut dengan topeng Barongan Kucingan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat mengakibatkan kesenian tradisi ini juga mengalami sebuah perkembangan, salah satu seniman yang intens melakukan pengembangan karya terkait Barongan Kucingan adalah Dhimaz Anggoro Putro.
Tujuan khusus dari penelitian ini yakni untuk menjawab persoalan dari rumusan masalah (1) Bagaimana Proses berkarya inovasi bentuk penyajian tari Barongan Kucingan Blitaran oleh Dhimaz Anggoro Putro? (2) Bagaimana Hasil inovasi bentuk penyajian tari Barongan Kucingan Blitaran oleh Dhimaz Anggoro Putro?. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori Inovasi, yang dikuatkan dengan teori lainya seperti teori bentuk penyajian, unsur-unsur penyajian, proses inovasi dan teori bentuk karya tari. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan objek penelitian tari Barongan Kucingan hasil inovasi dari Dhimaz Anggoro Putro.teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, validitas data menggunakan Triangulasi teknik dan sumber.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa dengan adanya proses inovasi yang dilakukan Dhimaz Anggoro Putro membawa dampak keberagaman bentuk tari Barongan Kucingan hasil bentuk tari baru karya inovasi Dhimaz adalah (1) tari Barongan Kucingan bentuk tari lepas, (2) tari Barongan Kucingan dalam penyajian jaranan, (3) tari Barongan Kucingan anak-anak, (4) dan tari Barongan Kucingan pengembangan dengan judul ANASIR. Hasil inovasi tersebut sudah melalui berbagai tahapan proses dalam inovasi penggantian (substitution), perubahan (alternative), penambahan (addition), penyusunan kembali (restructuring), penghapusan (elimination), penguatan (reinforcement) di dalam proses berkarya tari Barongan Kucingan. Sehingga Barongan Kucingan bisa dipelajari oleh jenjang usia dewasa hingga anak-anak dan masyarakat juga tertarik untuk melihat pertunjukan tersebut.
Kata Kunci: Inovasi, Bentuk Penyajian, Tari Barongan Kucingan.
Barongan Catan Dance is a popular dance which is usually performed in the order of presentation of Jaranan art in Blitar Regency. This dance is a dance that depicts King Macan Lodaya who has a childlike nature or Ngucing and in his dance moves uses a property called the Barongan Catan mask. The rapid development of technology has resulted in this traditional art also experiencing a development, one of the artists who is intense in developing works related to Barongan Kucing is Dhimaz Anggoro Putro.
The specific purpose of this research is to answer the problem of the formulation of the problem (1) How is the process work of innovation in the form of presenting the Barongan Kucingan Blitaran dance by Dhimaz Anggoro Putro? (2) What are the results of the innovation in the form of presentation of the Barongan Kucingan Blitaran dance by Dhimaz Anggoro Putro?. The main theory used in this research is the theory of innovation, which is strengthened by other theories such as the theory of the form of presentation, the elements of presentation, the process of innovation and the theory of the form of dance works. This research is a qualitative descriptive study, with the object of research being the Barongan Catan dance as an innovation from Dhimaz Anggoro Putro. The data collection techniques used in this study were observation, interviews, documentation, data validity using triangulation techniques and sources.
The results of the research and discussion show that the innovation process carried out by Dhimaz Anggoro Putro has had an impact on the diversity of forms of the Barongan Catan dance resulting from the new dance forms created by Dhimaz's innovations, namely (1) the Barongan Catan dance in the form of a loose dance, (2) the Barongan Kucingan dance in the presentation of jaranan, (3) the children's Barongan Catan dance, (4) and the development Barongan Catan dance with the title ANASIR. The results of these innovations have gone through various stages of the innovation process of substitution, change (alternative), addition (restructuring), elimination (elimination), strengthening (reinforcement) in the process of creating the Barongan Catan dance. So that Barongan Catan can be studied by adults to children and the public is also interested in seeing the show.Keywords: Innovation, Form of Presentation, Barongan Catan Dance.
Keywords: Innovation, Form of Presentation, Barongan Catan Dance.