Pengembangan Instrumen Colours Paper terhadap Kemampuan Keterampilan Servis dalam Cabang Olahraga Tenis Meja pada Nomor Tunggal 

 Instrument Development of Colours Paper against Service Skills in Table Tennis Sports on Single Numbers

Olahraga merupakan suatu kegiatan yang mengolah jiwa dan raga yang bisa mengembangkan diri menjaga kebugaran, sebab dalam olahraga bisa dijadikan rekreasi maupun prestasi, pengembangan dan prestasi olahraga sebaiknya harus dilakukan sejak usia dini dengan program yang berkelanjutan serta terkonsep dan didukung instrumen yang inovatif dan kreatif dalam pembinaan untuk atlet yang berprestasi. Servis merupakan gerakan pertama dalam permainan tenis meja dan juga bisa dikatakan salah satu strategi untuk melakukan penyerangan pertama kali, pemain yang melakukan servis yang sukar atau sulit diterima oleh lawan dapatlah dipakai untuk suatu senjata dalam mendapatkan poin. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah produk dimana sebenarnya produk itu sudah ada dan produk tersebut dibuat atau dikembangkan untuk mendapatkan kesempurnaan dan inovatif, sehingga dapat digunakan menunjang jalannya kegiatan proses penunjang latihan maupun prestasi. Penelitian yang digunakan dengan metode penelitian research and development namun menggunakan model ADDIE, yakni analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Sampel yang digunakan adalah pertandingan ITTF final antara Maa Long dan Fan Zhendong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa servis Maa Long selama pertandingan di titik skor 5 sebanyak 38%, di titik skor 3 sebanyak 59%, dan titik skor 2 sebanyak 3%,  sedangkan Fan Zhendong selama pertandingan servis di titik skor 5 sebanyak 42%, di titik skor 3 sebanyak 42%, di titik skor 3 sebanyak 58%. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa atlet di kelas internasional banyak melakukan servis di titik skor 3 karena meminimalisir melakukan kesalahan, karena ketika di titik skor 5 akan memiliki resiko servis tersangkut di net atau memantul di atas net dan beresiko lawan melakukan penyerangan, jika melakukan servis di titik skor 2 memiliki resiko bola keluar tidak memantul di meja ataupun memudahkan lawan untuk melakukan strategi penyerangan.

Sport is an activity which cultivate body and soul that develop ourselves and keep fit, because sports can be used as recreation as well as achievement. Development and achievement in sports should be done from an early age with continued programs and conceptualized and supported by invitative and creative instruments in construction although for the outstanding athletes. Service is first move in table tennis and can be conclude as one of strategy for the first attack. A player who serve hard service or difficult for the opponent to accept can be used to get a score. The aims of this study is to develop a product which can be more perfect and inovative, so it can be used to support the support progress activities or achievement. This study used research and development as the research design but the researchers used ADDIE methods', which analysis, design, development, implementation and evaluation. This study used the sample from final ITTF matches between Maa Long and Fan Zhendong. The results showed that Maa Long's service during the match at the point score 5 is 38%, at the point score 3 is 59% and at the point score 2 is 3%. While Fan Zhendong's service during the match at the point score 5 is 42%, at the point of 3% is 42%, and at the point of 3 is 58%. Based on the results, it can be concluded that international athletes usually perform their service at the 3 point because it minimize to making a mistake, because at the 5 point will have risk such as the service get in trouble at the net or bouncing over the net and it makes the opponents can make an attacks. If an athlete perform their service at the 2 ponit, they have risk such as the ball out and did not bounced in table and it makes the opponent can get an easier to have an attack strategies.