PENGARUH UTAS KEBAHASAAN AKUN TWITTER @FAUZANALRASYID TERHADAP PENGGUNAAN AFIKS PADA TEKS BIOGRAFI KARYA SISWA KELAS X SMA NEGERI 20 SURABAYA

THE EFFECT OF THE LANGUAGE THREAD OF THE TWITTER ACCOUNT @FAUZANALRASYID ON THE USE OF AFIXS IN BIOGRAPHICAL TEXT WORKS OF CLASS X SMA NEGERI 20 SURABAYA

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang digunakan dalam pendidikan nasional. Maka dari itu, Bahasa Indonesia dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran wajib di sekolah. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat kompleks. Akan tetapi, kegiatan menulis kurang diminati oleh siswa dikarenakan dianggap sulit dan membosankan. Keterampilan menulis yang perlu dikuasai oleh siswa salah satunya adalah menulis teks biografi. Maka dari itu, diperlukan media pembelajaran lain untuk pemberian materi afiks, salah satunya melalui Twitter. Akun Twitter yang memberikan materi mengenai afiksasi adalah Fauzan Al-Rasyid (@fauzanalrasyid). Melalui akunnya, Fauzan memiliki kumpulan utas kebahasaan yang disematkan di profilnya. Utas kebahasaan tersebut berisi materi-materi singkat mengenai kebahasaan yang mudah untuk dipahami siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan deskripsi tentang pengaruh utas kebahasaan akun Twitter @fauzanalrasyid terhadap penggunaan afiks pada teks biografi karya siswa kelas X SMA Negeri 20 Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis dan desain penelitian pre-eksperimental one group pretest-posttest. Hasil penelitian menunjukkan pada hasil observasi pembelajaran mencapai kualifikasi sebesar 91% sehingga dapat dikategorikan sangat baik. Setelah diberikan perlakuan penerapan utas kebahasaan akun Twitter @fauzanalraysid, melalui pretes dan postes ditemukan kenaikan nilai rata-rata kelas dengan rincian rata-rata nilai pretes sebesar 63 dan nilai rata-rata postes sebesar 80. Respons siswa melalui hasil angket respons sebesar 83,2% sehingga dinilai sangat kuat.

Indonesian is the language of instruction used in national education. Therefore, Indonesian is made as one of the compulsory subjects in school. Learning Indonesian includes four language skills, namely listening skills, speaking skills, reading skills, and writing skills. Writing skill is a complex skill. However, writing activities are less attractive to students because they are considered difficult and boring. One of the writing skills that students need to master is writing biographical texts. One of the mistakes in writing biographical texts is affixation. Affixation is not conveyed explicitly as material in learning biographical texts. Therefore, other learning media are needed to provide affix material, one of which is through Twitter. The Twitter account that provides material about affixation is Fauzan Al-Rasyid (@fauzanalrasyid). Through his account, Fauzan has a collection of language threads pinned to his profile. The language thread contain brief material about language threads pinned to his profile. The language thread contains brief material about language that is easy for students to understand. The purpose of this study was to produce a description of the effect of the language thread of the Twitter account @fauzanalrasyid on the use of affixes in biographical texts by class X students of SMA Negeri 20 Surabaya. This research method uses a quantitative approach with the type and design of the one group pretes-postes pre-experimental research. The resluts of the study show that the results of learning observations achieve a qualification of 91% so that they can be categorized as very good. After being given the treatment of applying the language thread of the Twitter account @fauzanalrasyid, through the pre-test and post-test it was found an increase in class average scores with details of the average pre-test score of 63 and the average post-test score of 80. The student response through the response questionnaire was 83,2% so that it was considered very strong.