Saat ini tidak hanya pembentukan citra pada sebuah produk saja yang diperlukan namun juga lingkungan baik daerah maupun kota perlu memiliki citra. Hal tersebut yang memicu timbulnya fenomena city branding di Indonesia belakangan ini. Kabupaten Madiun adalah merupakan kabupaten yang berlokasi dibagian Timur Provinsi Jawa Timur. Namun, Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun ini berada di wilayah Kota Madiun. Hal ini membuat publik tidak tahu mengenai adanya wilayah Kabupaten Madiun. Tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Madiun memutuskan untuk memindah Ibu Kota Kabupaten Madiun ke wilayah Kabupaten Madiun sendiri. Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten Madiun harus memperkenalkan Ibu Kota Kabupaten Madiun yang baru, sehingga implementasi brand identity perlu diterapkan agar memudahkan dalam mengingat dan mengenali. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui serta menganalisis pembentukan city branding yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Madiun dalam pengembangan kota baru serta implementasi brand identity terhadap city branding. Untuk menyelesaikan penelitian ini digunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa branding yang tergesa-gesa membuat ketidaksesuaian antara produk dengan merek yang diusung oleh Pemerintahan Kabupaten Madiun.

At present it is not only the image formation on a product that is needed but also the environment in both the area and the city needs to have an image. This has triggered the phenomenon of city branding in Indonesia lately. Madiun Regency is a district located in the Eastern part of East Java Province. However, the Madiun Regency Government Center is located in the Madiun City area. This made the public not aware of the existence of the Madiun District. In 2014, the Madiun District Government decided to move the Capital City of Madiun Regency to Madiun Regency itself. This makes the Madiun District Government introduce the new Madiun Regency Capital, so that the implementation of brand identity needs to be implemented so as to facilitate remembering and recognizing. This research was conducted with the aim of knowing and analyzing the formation of city branding made by the Madiun Regency Government in the development of new cities and the implementation of brand identity towards city branding. To complete this study a qualitative descriptive approach method was used. Data collection techniques are carried out by observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that rushed branding makes a mismatch between the product and the brand carried by the Madiun Regency Government.