PROYEKSI KETAHANAN PANGAN PADI TERHADAP PERTUMBUHAN JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2021 – 2025 DI KABUPATEN GRESIK
RICE FOOD SECURITY PROJECTION FOR POPULATION GROWTH IN 2021 – 2025 IN GRESIK REGENCY
Abstrak
Peningkatan jumlah penduduk merupakan permasalahan global yang terjadi di setiap wilayah. Seiring pergantian tahun, peningkatan jumlah penduduk dapat mempengaruhi aktivitas manusia, seperti kebutuhan bahan pokok yaitu padi. Kabupaten Gresik mengalami peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya serta mengalami penurunan luas lahan pertanian pada tahun 2017sebesar 2.277,5 ha dan diimbangi peningkatan luas lahan bukan pertanian sebesar 446,5 ha. Tujuan penelitian untuk mengetahui proyeksi pada tahun kedepan meliputi jumlah penduduk, poduksi padi, dan luas lahan pertanian pada seluruh kecamatan di Kabupaten Gresik.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian merupakan unit analisis yang akan diteliti yaitu bahan pangan pokok tanaman padi di wilayah seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik. Data yang digunakan berupa data sekunder berasal dari Dinas Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS). Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan alat bantu Microsoft Exel untuk rumus menghitung jumlah penduduk,prediksi produksi padi, dan luas lahan sawah setiap tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah penduduk di Kecamatan Menganti, Cerme, dan Kedamean yang dipengaruhi oleh kesejahteraan penduduk, perkawinan muda, dan fekunditas. Produksi padi mengalami peningkatan di Kecamatan Wringinanom, Driyorejo, dan Panceng dan penurunan di Kecamatan Kebomas, Bungah, dan Benjeng yang disebabkan oleh sistem irigasi teratur, dosis pupuk sesuai, dan pendidikan petani. Luas lahan sawah juga mengalami peningkatan di Driyorejo, Cerme, dan Bungah dan penurunan di Menganti, Mnayar Benjeng. Penurunan disebabkan oleh LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) dan lahan tidur.
Kata Kunci: Penduduk, Produksi, dan Lahan
Abstract
The increase in population is a global problem that occurs in each region. Along with the turn of the year, itcan affect human activities, such as the need for basic materials, namely rice. Gresik District experienced an increase in population each year and experienced a decrease in agricultural land in 2017 of 2,277.5 ha and was offset by an increase in non-agricultural land of 446.5 ha. The research objectives can be reviewed to determine projections for the next year, including population, rice production, and agricultural land area in all sub-districts in Gresik Regency.
This research is quantitative research with descriptive approach. The population used in the research is an analysis unit that will be studied, namely rice staple food in all sub-districts in Gresik Regency. The data used in the form of secondary data comes from the Agriculture Office and the Central Statistics Agency (BPS). Data analysis techniques use descriptive analysis withMicrosoft Excel tools for formulas to calculate population numbers, rice production predictions, and rice field area every year.
The results showed that there was an increased population in Menganti, Cerme, and Kedamean sub-districts which was influenced by the welfare of the population, young marriage, and fecundity. Rice production has increased in Wringinom, Driyorejo, and Panceng sub-districts and decreased in Kebomas, Bungah, and Benjeng sub-districts due to regular irrigation systems, appropriate fertilizer doses, and farmer education. The area of paddy fields has also increased in Driyorejo, Cerme, and Bungah and decreased in Menganti, Manyar, and Benjeng. The decline was caused by LP2B (Sustainable Food Agricultural Land) and idle land.
Keywords : population, production, land