Eksistensi Sanggar Karawitan Nyawiji Laras di Desa Gejagan Kabupaten Nganjuk
The existence of the Nyawiji Laras Karawitan Studio in Gejagan Village, Nganjuk Regency
Sanggar Karawitan Nyawiji Laras merupakan sanggar karawitan tradisional yang terletak di Desa Gejagan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Pada tahun 2018 Pak Ji mengutarakan idenya untuk mendirikan sanggar ini atas kekhawatirannya jika di masa mendatang wiyaga semakin sulit ditemukan untuk keperluan acara tradisi. Sanggar ini didirikan bukan untuk bersaing di perlombaan, melainkan untuk membina para generasi muda untuk belajar seni karawitan tradisional. Siapapun yang ingin menjadi anggota sanggar tidak akan dipungut biaya, bahkan akan diberikan fasilitas yang layak.
Penelitian ini mengkaji Eksistensi Sanggar Karawitan Nyawiji Laras dengan tujuan penelitian untuk memecahkan dua rumusan masalah yaitu bagaimana latar belakang dan eksistensi Sanggar Karawitan Nyawiji Laras dengan menggunakan teori eksistensi oleh Martin Heidegger sebagai landasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang data penelitiannya dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi sanggar ini didukung faktor internal yaitu para pengurus Sanggar Karawitan Nyawiji Laras yang disertai partisipasi aktif para anggotanya, juga fasilitas di sanggar berupa alat musik gamelan milik sanggar yang selalu digunakan. Adapula faktor pendukung eksternal yaitu mahasiswa KKN-T Unesa 2023 yang sempat memberikan partisipasi untuk kemajuan aspek pendidikan, kesenian, dan pariwisata di Desa Gejagan, faktor lainnya ada termpat kerajinan gamelan Mustika Laras yang merupakan tempat dibeli dan diperbaikinya gamelan yang ada di sanggar. Rekan Pak Ji yang berasal dari desa lain juga memberikan dukungannya dengan selalu memberikan bantuan. Dari hasil temuan peneliti dapat disimpulkan bahwa sanggar yang berfokus pada pelestarian budaya ini sempat mengalami berbagai kendala namun masih mempertahankan eksistensinya karena menerima berbagai dukungan.
Sanggar Karawitan Nyawiji Laras is a traditional karawitan studio located in Gejagan Village, Loceret District, Nganjuk Regency. In 2018, Mr. Ji expressed his idea to establish this studio due to his concern that in the future it would be increasingly difficult to find wiyaga for traditional events. This group was not established to compete in competitions, but to foster the younger generation to learn the art of traditional karawitan. Anyone who wants to become a member of the studio will not be charged, and will even be given proper facilities.
This research examines the existence of Sanggar Karawitan Nyawiji Laras with the aim of solving two problem formulations, namely how the background and existence of Sanggar Karawitan Nyawiji Laras using Martin Heidegger's theory of existence as a foundation. This research uses a qualitative method whose research data is collected through observation, interviews, and documentation.
The results show that the existence of this studio is supported by internal factors, namely the administrators of Sanggar Karawitan Nyawiji Laras who are accompanied by the active participation of its members, as well as facilities in the studio in the form of gamelan musical instruments owned by the studio which are always used. There are also external supporting factors, namely KKN-T Unesa 2023 students who had time to participate in the advancement of education, arts, and tourism aspects in Gejagan Village, another factor is the Mustika Laras gamelan craft workshop which is the place where gamelan instruments are bought and repaired in the studio. Mr. Ji's colleagues from other villages also provide support by always providing assistance. From the researcher's findings, it can be concluded that this studio, which focuses on cultural preservation, has experienced various obstacles but still maintains its existence because it receives various supports.