Beton kinerja tinggi atau High Performance Concrete (HPC) adalah beton yang memiliki sifat–sifat istimewa yang dirancang untuk memenuhi beberapa keuntungan dalam pelaksanaan struktur beton yang tidak selalu bisa dipenuhi oleh beton konvensional. Salah satu karakteristik pada beton kinerja tinggi yaitu beton yang kekuatan rencananya bisa dicapai dalam waktu yang lebih awal (beberapa jam atau beberapa hari) daripada beton normal. Kerikil merupakan sumber daya alam yang akan habis dan tidak dapat diperbarui bila digunakan pada jangka waktu yang panjang. Oleh sebab itu diperlukan bahan penganti yang berfungsi sama dengan kerikil yaitu electric arc furnace slag.
Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis kuat tekan beton pada masing-masing variasi FAS pada beton kinerja tinggi dengan bertambahnya jumlah semen. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Pengujian kuat tekan pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari.
Hasil penelitian menujukan bahwa diantara variasi FAS 0.24, 0.28, 0.32, 0.36, 0.40 didapat kuat tekan beton terbesar pada variasi FAS 0.40 dengan hasil kuat tekan sebesar 55,598 MPa pada hari ke-28. Sedangkan kuat tekan terendah berada pada variasi FAS 0.24 yaitu sebesar 15.067 MPa. Kuat tekan beton bergantung pada variasi FAS yang digunakan.
High Performance Concrete (HPC) is concrete that has special properties designed to meet several advantages in the implementation of concrete structures that cannot always be met by conventional concrete. One of the characteristics of high performance concrete is that the strength of the plan can be achieved in an earlier time (several hours or several days) than normal concrete. Gravel is a natural resource will run out and cannot be renewed if used for a long time. Therefore gravel need a substitute material that functions the same as gravel, the electric arc furnace slag.
The objective of this research is to analyze the compressive strength of concrete in each FAS variation in high performance concrete with the addition of cement. The specimen is cylindrical with a diameter of 10 cm and a height of 20 cm. Compressive strength testing at ages 7, 14, 21 and 28 days.
The results of the study show that among the FAS variations of 0.24, 0.28, 0.32, 0.36, 0.40, the greatest compressive strength was obtained at the FAS 0.40 variation with a compressive strength of 55.598 MPa on the 28th day. The lowest strength result of FAS 0.24 which is equal to 15,067 MPa. Concrete compressive depends on the variation of FAS used.