PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK “KEDAMAIAN” UNTUK MENURUNKAN KECENDERUNGAN PERILAKU CYBERBULLYING PADA SISWA SMP NEGERI 17 SURABAYA

IMPLEMENTATION OF "PEACE" GROUP GUIDANCE TO REDUCE CYBERBULLYING TRENDS IN STUDENTS OF SMP NEGERI 17 SURABAYA

Penelitian bertujuan untuk menguji penerapan Bimbingan Kelompok “Kedamaian” untuk menurunkan kecenderungan perilaku cyberbullying pada siswa SMP Negeri 17 Surabaya. Metode penelitian menggunakan quasi experimental design dengan desain Pre – test dan post – test one group. Subjek dalam penelitian adalah siswa SMP Negeri 17 Surabaya yang mempunyai skor tinggi kecenderungan perilaku cyberbullying pada penelitian ini subjek penelitian berjumlah 8 orang. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah angket kecenderungan perilaku cyberbullying yang telah diuji validitas dan reliabelitas. Pengujian hipotesis menggunakan teknis analisis non parametric yaitu uji Wilcoxon.

Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan setelah diberikan perlakuan, subjek memiliki skor penurunan perilaku cyberbullying yang bermakna atau signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bimbingan kelompok kedamaian lebih mampu untuk menurunkan perilaku cyberbullying Siswa di SMP Negeri 17 Surabaya. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi alternatif penanganan siswa yang memiliki kecenderungan perilaku cyberbullying, serta sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih luas terkait bimbingan kelompok “kedamaian”.

The aim of the study was to test the application of "Peace" Group Guidance to reduce the tendency of cyberbullying behavior in students of SMP Negeri 17 Surabaya. The research method used a quasi-experimental design with a pre-test and post-test one group design. The subjects in the study were students of SMP Negeri 17 Surabaya who had a high score on cyberbullying behavior. In this study, there were 8 research subjects. The instrument used by the researcher is a cyberbullying behavior tendency questionnaire that has been tested for validity and reliability. Hypothesis testing uses a non-parametric analysis technique, namely the Wilcoxon test.

Based on the results of data analysis carried out after being given treatment, the subject has a significant or significant decrease in cyberbullying behavior, so it can be concluded that the application of the peace group guidance method is more capable of reducing student cyberbullying behavior at SMP Negeri 17 Surabaya. Suggestions related to the results of this study can be used as an alternative reference for handling students who have a tendency to cyberbullying behavior, as well as a reference for conducting more extensive research related to "peace" group guidance.