Penelitian ini fokus pada bagaimana representasi korban perdagangan manusia dalam novel Re: dan Perempuan karya Maman Suherman dengan menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure dengan unit analisis paradigmatik dan sintagmatik. Perdagangan manusia menjadi salah satu tindak kriminal paling kejam menurut PBB, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus, apalagi terhadap korbannya. Kasus ini sendiri sering menjadi topik di dalam sebuah karya sastra, salah satunya novel Re: dan Perempuan yang menceritakan kisah seorang korban eksploitasi seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretatif, menggunakan teknik pengumpulan data kajian literatur dengan data utamanya merupakan novel Re: dan Perempuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana representasi korban perdagangan manusia pada novel Re: dan Perempuan melalui dua poin, yaitu psikografis korban dan perlakuan yang didapatkan oleh korban perdagangan manusia. Dari penelitian tersebut, didapatkan 6 narasi yang menjelaskan psikografis korban, serta 9 narasi yang menjelaskan perlakuan yang didapatkan oleh korban. Psikografi iii korban digambarkan sebagai seseorang yang menggunakan riasan wajah tebal, bahwa korban juga terdiri dari anak di bawah umur dengan pakaian terbuka menggunakan riasan ataupun tidak menggunakan riasan, serta secara mental korban direpresentasikan sebagai orang yang memiliki semangat hidup rendah. Sedangkan pada perlakuan yang didapat, ditemukan bahwa korban digambarkan mendapat ancaman, kekerasan, pemerasan, perbudakan dan bahkan pembunuhan ketika bekerja.
This research focuses on how human trafficking victims are represented in the novel Re: dan Perempuan by Maman Suherman using Semiotic Analysis by Ferdinand de Saussure, the paradigmatic and the syntagmatic one. Human trafficking is one of the most violent crime in the world according to the United Nation, so it requires special attention especially towards its victims. This case often becomes a topic in literary works, one of them is Re: dan Perempuan, which tells the story of a sexual exploitation victims. This research uses a qualitative interpretive approach, with literature review as its data collection technique and the novel Re: dan Perempuan is the primary source of this research. The aim of this study is to understand of how human trafficking victims are represented in the novel and it through the point of psychographic of the victims and the treatment received by the victims. From this research, there are found 6 narratives that explain about the psychographic of the victims and 9 narrative of the treatment received by the victims. The psychographic of the victims are depicted as someone who wears a heavy make up, indicating that the victims represented as a minors that is wearing inappropriate clothes who some of them are wearing make up and some are not. And mentally, the human trafficking victims are represented as someone with low self-esteem. On the other hand, the v treatment received is found to include threats, violence, extortion, slavery, and even murder.