The Effectiveness of 7 Minutes Response Time Free Firefighting Service (Roti 7 Lapis) Implementation at The Surabaya City Fire And Rescue Department

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya merupakan instansi pemerintahan yang bertugas menanggulangi bencana kebakaran. Untuk meminimalisir korban dan kerugian materi yang ditimbulkan akibat bencana kebakaran, DPKP Kota Surabaya menciptakan pelayanan Response Time 7 Menit Layanan Pemadaman Kebakaran Gratis (Roti 7 Lapis). Roti 7 lapis merupakan suatu inovasi pelayanan dimana jika terjadi kebakaran masyarakat hanya perlu menghubungi layanan nomor telepon darurat 112 yang tertuju ke Command Center 112 Kota Surabaya. Nantinya petugas pemadam akan langsung menuju ke lokasi kejadian dalam waktu 7 (tujuh) menit setelah menerima laporan kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan efektivitas Pelayanan Response Time 7 Menit Layanan Pemadaman Kebakaran Gratis (Roti 7 Lapis) pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Teori yang digunakan yaitu teori efektifitas dari Duncan dalam Steers (2012) terdiri dari: (1) pencapaian tujuan, meliputi kurun waktu, sasaran atau target konkrit, dan evaluasi; (2) integrasi, meliputi sosialisasi, prosedur dan keterlibatan stakeholder; dan (3) adaptasi, meliputi peningkatan kemampuan dan ketersediaan sarana dan prasarana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas program layanan Roti 7 Lapis secara keseluruhan sudah berjalan cukup efektif. Hal tersebut dikarenakan dari hasil penelitian hampir terpenuhinya indikator dari setiap aspek efektivitas menurut Duncan dalam Steers (2012). Namun pada beberapa sub indikator masih ditemukan hambatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan layanan Roti 7 Lapis. Dalam indikator pencapaian tujuan sudah cukup efektif, target atau sasaran konkrit untuk response time 7 (tujuh) menit sudah mampu dicapai dan kegiatan evaluasi telah dilaksanakan secara berkala. Namun dalam indikator kurun waktu meski response time 7 (tujuh) menit telah tercapai, terdapat hambatan dimana terdapat masyarakat yang mengubungi nomor telepon darurat Command Center 112 beberapa kali baru bisa terhubung. Kemudian untuk indikator integrasi, keterlibatan stakeholder sudah terlaksana secara optimal baik dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dengan Command Center 112 dan pihak-pihak lainnya diluar Command Center 112. Akan tetapi untuk sosialisasi dan prosedur masih perlu peningkatan. Tekait sosialisasi, masih terdapat masyarakat yang belum pernah mendapatkan sosialisi serta simulasi pemadaman kebakaran. Disamping itu, terkait dengan prosedur, terdapat masyarakat yang belum mengetahui prosedur untuk mendapatkan layanan pemadaman kebakaran, serta terdapat juga masyarakat yang sudah tahu namun belum mengetahui terkait adanya layanan Roti 7 Lapis. Selain itu belum terdapat prosedur khusus layanan Roti 7 Lapis yang disebarkan secara berkala. Prosedur yang sudah disebarluaskan secara berkala adalah prosedur untuk mendapat layanan kebakaran secara umum dengan menghubungi nomor telepon darurat Command Center 112. Hambatan lainnya dalam pelaksanaan prosedur yaitu adanya laporan kebakaran palsu. Indikator terakhir yaitu adaptasi, peningkatan kemampuan dan ketersediaan prasaran sudah baik telah berusaha mewujudkan kondisi yang adaptif, sehingga sebaiknya dapat terus ditingkatkan. Peningkatan kemampuan personil pemadam sudah dilaksanakan secara optimal. Sementara untuk ketersediaan sarana prasarana selalu dilakukan pengecekan unit pemadam kebakaran serta ketersediaan semakin ditingkatkan dari waktu ke waktu dengan penambahan jumlah pos, hydrant kering, dan tandon air aktif. Terkait ketersediaan sarana prasarana ketercapaian Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Kota Surabaya saat ini yakni mencapai 94% kendati sudah dapat mendukung keberhasilan response time 7 (tujuh) menit, masih terdapat daerah yang belum terbangun pos pemadam kebakaran atau daerah tersebut jaraknya jauh dari pos pemadam kebakaran. Solusi dari hal tersebut yaitu disiagakan Pos Komando Taktis (Poskotis) di daerah yang belum terbangun pos. Sehingga penambaham pos sebaikanya dipertimbangkan untuk dilakukan agar meningkatkan kualitas pelayanan. Melalui hal tersebut, pihak penyelenggara pelayanan perlu melakukan identifikasi untuk perbaikan pelayan terhadap kekurangan serta hambatan yang ada sehingga DPKP Kota Surabaya mampu mencapai tujuan dari pelayanan Roti 7 Lapis secara lebih efektif lagi.

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik, Roti 7 Lapis.

The Surabaya City Fire and Rescue Department is a government agency tasked with dealing with fire disasters. To minimize casualties and material losses caused by fire disasters, the Surabaya City Fire and Rescue Department created a 7 Minutes Response Time Free Fighting Service (Roti 7 Lapis). Roti 7 Lapis is a service innovation where if a fire occurs, people only need to call the emergency telephone number 112 which is directed to Command Center 112 of Surabaya City. Later, fire officers will immediately go to the location of the incident within 7 (seven) minutes after receiving the incident report. This research aims to determine and describe the effectiveness of the 7 Minutes Response Time Free Fighting Service Gratis (Roti 7 Lapis) at the Surabaya City Fire and Rescue Department. The type of research used is descriptive research using a qualitative approach. Data collection was carried out through observation, interviews and documentation. Then the data was analyzed using data reduction, data presentation and verification techniques. The focus of the research is using Duncan's theory of effectiveness in Steers (2012) consisting of: goal achievement, integration, and adaptation.

The research results show that the overall effectiveness of the Roti 7 Lapis program has been quite effective. This is because the research results almost fulfill the indicators for every aspect of effectiveness according to Duncan in Steers (2012). However, several sub-indicators still found obstacles that could affect the success of the Roti 7 Lapis. In terms of indicators, goal achievement is quite effective, concrete targets or goals for a response time of 7 (seven) minutes have been achieved and evaluation activities have been carried out periodically. However, in the time period indicator, even though the response time of 7 (seven) minutes has been achieved, there are obstacles where there are people who call the Command Center 112 emergency telephone several times before they can be connected. Then for integration indicators, stakeholder involvement has been carried out optimally, both with Regional Apparatus Organizations which are affiliated with Command Center 112 and other parties outside Command Center 112. However, socialization and procedures still need improvement. Regarding socialization, there are still people who have never received socialization and firefighting simulations. Apart from that, regarding procedures, some people do not know the procedures for getting fire extinguishing services, and some people already know but don't know about the existence of the 7 Layer Bread service. Apart from that, there is no specific procedure for the Roti 7 Lapis which is distributed periodically. The procedure that has been disseminated regularly is the procedure for obtaining general fire services by calling the Command Center emergency telephone number 112. Another obstacle in implementing the procedure is the existence of fake fire reports. The final indicator, namely adaptation, increasing capacity and the availability of good infrastructure, has tried to create adaptive conditions so that it should continue to be improved. Increasing the capacity of fire personnel has been carried out optimally. Meanwhile, the availability of infrastructure is always checked on fire extinguishing units and availability is being increased from time to time by increasing the number of posts, dry hydrants and active water reservoirs. Regarding the availability of infrastructure and facilities, the achievement of the Surabaya City Fire Management Area (WMK) currently reaches 94%, although it can support a successful response time of 7 (seven) minutes, there are still areas where a fire station has not been built or the area is far from the fire station. The solution to this is to alert Tactical Command Posts in areas where posts have not yet been built. Through this, service providers need to identify existing deficiencies and obstacles in service delivery so that the Surabaya City DPKP can achieve the goals of the 7 Layer Bread service more effectively.

Keywords: Effectiveness, Public Service, Roti 7 Lapis