Pendidikan memiliki peran penting untuk meningkatkan sumber daya manusia. Guna untuk meningkatkan hal tersebut dibutuhkan usaha yang tidak mudah. Dalam dunia pendididkan bahasa Jawa masih dilestarikan. Salah satu cara melestarikan bahasa Jawa tersebut yaitu dengan menggunakan pembelajaran bahasa Jawa yang bersifat formal di sekolah. Bahasa Jawa juga bisa dilesstarikan pada kalangan masyarakat dan keluarga. Pada pembelajaran Bahasa Jawa ada tiga bagian yang harus dikuasai oleh siswa. Menurut Tarigan (2008:2) ketrampilan bahasa jumlahnya ada tiga yaitu ketrampilan membaca, berbicara, dan menulis. Bagian tersebut digunakan untuk berkomunikasi.. kegiatan berbicara lan membaca termasuk kominukasi lisan. Sedangkan kegiatan membaca dan menulis masuk dalam kategori komunikasi tulis. Dari ketrampilan membaca mempunyai sifat reseptif atau menerima, sedangkan berbicara mempunyai sifat produktif  atau sifat menghasilkan. Bahasa tersebut mempunyai hubungan erat antara keterampilan satu dengan yang lainnya..

Ketrampilan yang terpenting di sekolah dan kegunaan untuk siswa yaitu membaca. ketrampilan membaca digunakan untuk siswa agar mengerti bagaimana cara membaca dengan benar terhadap pelajaran bahasa Jawa. Ketrampilan membaca dalam pembelajaran Bahasa Jawa yaitu ketrampilan membaca teks cerita rakyat Jawa. (1) Bagaimana proses pengembangan medhia komik dhigital terhadap keterampilan membaca teks crita rakyat Jawa siswa kelas VII SMP Negeri 2 Balongbendo. (2) Bagaimana tingkat efektivitas menggunakan medhia komik dhigital terhadap keterampilan membaca teks crita rakyat Jawa siswa kelas VII SMP Negeri 2 Balongbendo. (3) Bagaimana respon siswa terhadap menggunakan medhia komik dhigital untuk pembelajaran. Penelitian tersebut mempunyai tujuan yaitu (1) Menjelaskan bagaimana proses pengembangan medhia komik dhigital terhadap keterampilan  membaca teks ceruta rakyat Jawa siswa kelas VII SMP Negeri 2 Balongbendo. (2) Menjelaskan Bagaimana tingkat efektivitas menggunakan medhia komik dhigital terhadap keterampilan membaca teks cerita rakyat Jawa siswa kelas VII SMP Negeri 2 Balongbendo. (3) Menjelaskan bagaimana respin siswa terhadap penggunaan medhia komik dhigital pada proses pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji efektivitas produk tersebut langkah-langkah pengembangan media komik digital seperti langkah-langkah yang dijelaskan oleh Sugiyono, yaitu menganalisis kebutuhan siswa dan isi media, merancang desain, implementasi desain, pengujian Validasi ahli, revisi, uji kelayaka, revisi media dan produksi. Efektivitas media ditentukan dengan metode eksperimen dengan model quaisi eksperimental desain berbentuk pretest-posttest control group design. Populasi dalam eksperimen ini adalah siswa kelas VII SMPN 2 Balongbendo, Sidoarjo. Eksperimen ini menggunakan 3 sampel yaitu kelas VII F sebagai kelas uji instrument, Kelas VII A sebagai kelas kontrol dan Kelas VII B sebagai kelas Eksperimen.

Sebelum media pembelajaran  komik digital diuji efektivitasnya diuji terlebih dahulu Validitasnya media oleh ahli Validator dan Realibilitas Instrument. Dari hasil Validasi ahli materi 1 dinyatakan layak dengan mendapatkan presentase 97,5% dan ahli materi 2 dengan mendapatkan presentase 95,0% yang tergolong baik sekali. Dari ahli media mendapatkan nilai dengan presentase 95,0% yang tergolong baik sekali. Berdasarkan perhitungan realibilitas instrumen yaitu pretest-postest penilitian I dan pretes-postest penelitian II, instrumen penilitian dinyatakan reliabel sehingga instrumen layak digunakan untuk penelitian efektivitas media komik digital.

Efektivitas media komik digital yang dikembangkan dan ditentukan bersadarkan hasil pembelajaran siswa kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan perhitunagn efektivitas pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol yaitu hasil pretest kelas eksperimen di penelitian 1 mendapatkan nilai 67,4 dan postest mendapatkan nilai 82,7. Sedangkan kelas kontrol mendapatkan nilai pretest 66,4 dan posttest 76,7. Hasil pretest dan postest di penelitian II mempunyai hasil pretest kelas eksperimen 84,7 dan posttes 91,3. Sedangkan kelas kontrol mendapatkan nilai pretest 83,5 dan posttes 91,0 dari hasil penilaian tersebut tergolong signifikan. Bandingan dri dua kelas tersebut antara kelas kontrol dan eksperimen yaitu relatif sama tetapi nilai dari kelas kotrol yang menggunakan media komik digital hasilnya lebih tinggi.

 Berdasarkan hasil analisis angket respon siswa kelas eksperimen diperoleh prensentase nilai 52,9 yang tergolong baik. Berdasarkan hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa penilitian ini membuktikan hipotesis, yaitu ada perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran kelas ekperimen dan kelas kontrol. Maka dari itu, bisa diketahui bahwa H₀ ditolak dan H₁ diterima, dapat dijelaskan bahawa media pembelajaran komik digital meningkatkan ketrampilan membaca teks cerita rakyat Jawa, siswa kelas VII SMPN 2 Balongbendo, Sidoarjo.

Kata Kunci: pengembangan, media pembelajaran komik dhigital, keterampilan membaca teks crita rakyat Jawa.

        Education plays important role in developing human resource. In order to achieve such goal, it requires uneasy challenge and struggle. In education environment, Javanese language is still frequently used. To maintain use of the language, it could be entered as one of study program in formal education such as school. Javanese language could also be maintained in family and society environment. There are three parts that must be mastered by students. According to Tarigan (2008:2), there are three skills within language, they are skills of reading, speaking, and writing. Those skills are meant to achieve communication goals. Speaking and reading skills are part of verbal communication. While, writing and reading are part of visual communication. Reading skill is receptive which mean to gain something, while speaking is productive, to produce something. In language, one skill to another have important relations.

            The most important skill which is used in school is reading. The skill is being used by students in order to understand correct way to understand Javanese text. Reading skill in study program of Javanese language is reading Javanese folklore. (1) how is the development process of digital comic media development toward Javanese folklore text reading skill VII grade students of State Junior High School of 2 Balongbendo. (2) how is the effectivity in using digital comic media development toward Javanese folklore text reading skill VII grade students of State Junior High School of 2 Balongbendo. (3) how is the respond of students after using digital comic media. The study aims to (1) explain how digital comic media development toward Javanese folklore text reading skill VII grade students of State Junior High School of 2 Balongbendo in 2018/2019. (2) to explain how is the effectivity in using digital comic media development toward Javanese folklore text reading skill VII grade students of State Junior High School of 2 Balongbendo. (3) to reveal how is the respond of students after using digital comic media.

            This study is developed research that meant to produce a certain product and to examine the product, steps of digital comic media development as same as  the steps explained by Sugiyono, they are analyzing students’ need and content of media, designing, implementation of design, validity examination by experts, revision, quality test, media revision, and production. The media effectivity is determined by equation experimental design method which is pretest-posttest control group design. The experiment population is VII grade students of SMPN 2 Balangbendo, Sidoarjo Regency. The experiment uses three samples which are VII F class as instrument test, VII A as control, and VII B as experiment class.

            Before effectivity of media test takes place, the media validity must be tested first by Validator expert and Instrument Reliability. Based on validator expert, Material 1 could be used within percentage of 97,5, material 2 shows 95,0% that include good category. The experts decide that the media has 95,0% which come in very good category. Based on instrument reliability measure, which is pretest-posttest of research I and pretest-posttest of research II, the research instruments are reliable and can be used to research digital comic media effectivity.

            Digital comic media effectivity which is developed and determined by students’ learning result of experiment and control class, the pretest result of experiment class in research I gains 67,4, while posttest result shows mark of 82,7. Meanwhile, control class got 66,4 for pretest and 76,7 for posttest. The result in research II, experiment class got 84,7 for pretest and 91,3 for posttest. Meanwhile, control class got 83,5 for pretest and 91,0 for posttest. The result is significant. The comparison between experimental and control class is relatively close but control class who use digital comic media possessed higher mark.

            According to responds of questionnaire, experiment class earned 52,9 that includes into good category. Based on the result, it could be concluded that the study proves hypothesis, there are significant differences between learning result of experiment and control class. Thus, it is revealed that H₀ is rejected and H₁ is accepted, digital comic learning media could improve Javanese folklore reading skill, VII grade students of SMPN 2 Balangbendo, Sidoarjo.

Keywords: Development, digital comic learning media, Javanese folklore reading skill.