ANALISIS KARAKTER TOKOH WAYANG THENGUL DALAM LAKON SRI HUNING GUGUR OLEH DALANG KI DARNO ASMORO PADA PAGUYUBAN MARGI UTOMO LARAS BOJONEGORO
Nama : Puteri Ayu Wahyuningtiyas
NIM : 15020134006
Program studi : S-1 Pendidikan Sendratasik
Jurusan : Sendratasik
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dr. Autar Abdillah, M.Si
Wayang Thengul adalah salah satu kesenian khas Bojonegoro. Terinspirasi dari berbagai kesenian terutama pada Wayang Golek sehingga terdapat akulturasi di dalamnya. Kesenian tersebut akhirnya ditetapkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro sehingga menjadi kesenian khas Bojonegoro dengan ciri yang berbeda . Paguyuban Margi Utomo Laras merupakan salah satu perkumpulan pegiat seni tradisi yang melestarikan Wayang Thengul Bojonegoro sejak tahun 1982 hingga kini. Sekian banyak pertunjukan yang dibawakan paguyuban tersebut, terdapat salah satu lakon yang paling ramai di kalangan masyarakat yaitu Sri Huning Gugur. Penyajian pertunjuakan tersebut perlu adanya kajian karakter pada wayang dengan karkakter tokoh. Maka kajian karakter tokoh pada lakon wayang diharapkan masyarakat mengerti bahwa wayang memiliki cerminan karakter manusia.
Masalah Penelitian adalah bagaimana latar belakang Paguyuban Margi Utomo Laras, dan bagaimana karakter tokoh Wayang Thengul dalam lakon Sri Huning Gugur oleh Ki Dalang Darno Asmoro pada Paguyuban Margi Utomo Laras. Analisis Kualitatif menjadi penekatan peneliti dalam melakukan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan serta menggunakan teknis analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan analisis data lapangan.
Hasil dari penelitian adalah menemukan keunikan latar belakang Paguyuban Margi Utomo Laras yang di ketuai oleh Ki Darno Asmoro serta menjadi dalang. Salah satunya yaitu visi dan misi yang sederhana namun menjadi daya mereka untuk tetap bertahan tanpa bermodalkan pendidikan yang lebih menjurus pada profesi seniman. Visi utamanya adalah melestarikan kesenian khas Wayang Thengul Bojonegoro dengan misi memenuhi tanggapan masyarakat dan melakukan promosi paguyuban disetiap tahunnya. Salah satu cerita lakon yang dibawakan oleh dalang Ki Darno Asmoro yaitu Sri Huning Gugur. Terdapat 7 tokoh dari 3 kota yaitu Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban. Pertama, Sri Huning menjadi tokoh Protagonis yang berani. Kedua, Raden Wiratmoyo termasuk tokoh Protagonis yang gugur bersama Sri Huning. Ketiga, Adipati Surolawe adalah ayah Raden Wiratmoyo, termasuk tokoh Protagonis yang tegas. Keempat, Raden Wiratmoko adalah adik Raden Wiratmoyo, termasuk tokoh Deutragonis yang berani. Kelima, Adipati Sosronegoro termasuk tokoh Deutragonis yang baik dan tidak ingkar. Keenam, Retno Kumolo adalah Anak Adipati Sosronegoro, termasuk tokoh Deutragonis yang cantik dan baik. Ketujuh, Adipati Surolawe termasuk tokoh Antagonis yang egois dan pemarah.
Kata Kunci : Margi Utomo Laras, Karakter Tokoh, Wayang Thengul, Sri Huning Gugur
ABSTRAC
CHARACTER ANALYSIS OF WAYANG THENGUL CHARACTERS IN LAKON SRI HUNING GUGUR IN PAGUYUBAN MARGI UTOMO LARAS BOJONEGORO
Name : Puteri Ayu Wahyuningtiyas
Study program : S-1 Sendratasik Education
Department : Sendratasik
Faculty : Language and Art
Name of Institution : Surabaya State University
Advisor : Dr. Autar Abdillah, M.Sc.
Wayang Thengul is one of Bojonegoro's special arts. Inspired by various arts, especially in Puppet Golek so that there is acculturation in it. The art was finally determined by the Bojonegoro Culture and Tourism Office so that it became a distinctive Bojonegoro art with different characteristics. Paguyuban Margi Utomo Laras is one of the associations of traditional arts activists who have preserved the Thengul Bojonegoro Puppet since 1982 until now. Many of the performances brought by the community, there is one of the most crowded plays in the community, Sri Huning Gugur. The presentation of the discussion needs the study of the character of the puppets with the character of the characters. So the study of the character of the characters in the puppet play is expected by the community to understand that puppets have a reflection of human character. Research Problems are how the background of the Margi Utomo Laras Society, and how the character of the Wayang Thengul character in the play Sri Huning Gugur by Ki Dalang Darno Asmoro to the Margi Utomo Laras Association. Qualitative analysis is the approach of researchers in conducting research. Data collection is done by interviews, observation, documentation, and field notes and using technical data analysis with data reduction, data presentation, and field data analysis. The results of the study were to find the uniqueness of the Margi Utomo Laras association which was chaired by Ki Darno Asmoro and became the mastermind. One of them is a simple vision and mission but it is their power to survive without capitalizing on education that is more of a profession for artists. Its main vision is to preserve Wayang Thengul Bojonegoro's special arts with the mission of fulfilling community responses and promoting the community association every year. One of the storytelling stories performed by the mastermind of Ki Darno Asmoro, Sri Huning Gugur. There are 7 figures from 3 cities namely Bojonegoro, Lamongan, and Tuban. First, Sri Huning became a brave protagonist. Secondly, Raden Wiratmoyo was a protagonist who died with Sri Huning. Third, Adipati Surolawe is Raden Wiratmoyo's father, including a strict Protagonist. Fourth, Raden Wiratmoko is Raden Wiratmoyo's sister, including a brave Deutragonist. Fifth, the Duke of Sosronegoro is a Deutragonist who is good and does not deny. Sixth, Retno Kumolo is the Son of the Duke of Sosronegoro, including a beautiful and kind Deutragonist. Seventh, Duke of Surolawe, including self-centered and irritable Antagonist figures.
Keywords: Margi Utomo Laras, Character Character, Puppet Thengul, Sri Huning Gugur