Perancangan Buku Cerita Seblang Olehsari Kesenian Khas Banyuwangi
Design of Seblang Olehsari Story Book By Banyuwangi Special Arts
Zaman sekarang kebudayaan tradisional mulai menurun tingkat eksistensinya, terutama di kalangan anak-anak. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, salah satunya perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat informasi dari luar dengan mudah kita akses. Maraknya penggunaann gawai dikalangan anak-anak juga menjadi salah satu faktor tersingkirnya kesenian tradisional asli Indonesia. Salah satu kesenian tradisional asli Indonesia tersebut adalah Seblang. Seblang merupakan ritual bersih desa dari suku Osing Banyuwangi yang memiliki kepanjangan Sebele Ilang atau sialnya hilang dalam bahasa Indonesia. Kurangnya media edukasi tentang kesenian Seblang bagi anak-anak juga menjadi salah satu faktor tergerusnya kesenian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang buku cerita tentang kesenian Seblang yang diharapkan dapat memperkenalkan serta mengajak untuk melestarikan kesenian Seblang di kalangan anak-anak dengan media yang menarik serta penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang menggunakan metode pengumpulan data melalui proses wawancara, studi literarur, dan internet. Hasil dari penelitian ini berupa buku cerita yang terdiri dari 18 halaman yang dilengkapi dengan ilustrasi interaktif, perpaduan warna yang menarik, serta bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak.
Nowadays traditional culture began to decline in the level of existence, especially among children. There are many factors that influence this, one of which is the rapid development of technology to make information from outside easily accessible. The widespread use of gadgets among children is also one of the factors eliminated from traditional Indonesian art. One of the traditional arts native to Indonesia is Seblang. Seblang is a clean village ritual of the Osing Banyuwangi tribe that has the length of Sebele Ilang or unlucky lost in Indonesian. The lack of educational media about Seblang art for children is also one of the factors in the deteriorating of the art. This research aims to design a storybook about Seblang art that is expected to introduce and invite to preserve Seblang art among children with interesting media and the use of language that is easily understood by children. This research uses qualitative research, which uses data collection methods through interview process, literarur study, and internet. The result of this study is a storybook consisting of 18 pages equipped with interactive illustrations, interesting color blends, and language that is easy to understand by children.