Changes in the Peusijuek Ceremony Tradition in Lamteuba, Aceh Besar 1998-2005
Tradisi upacara peusijuek (tepung tawar) merupakan salah satu prosesi adat sebagai bentuk rasa syukur dan pemberkatan atas segala sesuatu yang sifatnya mendo’akan atas kebaikan, prosesi ini dilakukan sebelum memulai sesuatu yang baik. Beberapa hal yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimna sejarah lahirnya tardisi peusijuek di Lamteuba? (2) Mengapa terjadi perubahan pada tradisi upacara peusijuek pasca tsunami Aceh? Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, (1) Heuristik adalah pengumpulan sumber yang didapat dari wawancara dengan ketua adat di Lamteuba (2) kritik sumber, merupakan tahap verivikasi (3) Intepretasi merupakan tahapan menganalisis dan menafsirkan sumber yang sudah di verifikasi (4) Historio grafi, yaitu penulisan hasil penelitian yang di susun berdasarkan sumber-sumber yang sudah diperoleh. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam tradisi upacara peusijuek tahun 1998-2005. Tradisi ini pernah mengalami kemunduran di tahun 1998 dan kembali dipraktikkan lagi pada tahun 2005. Ada beberpa perubahan yang terjadi di tahun 2005 salah satunya pada penerapan pelaksanaanya, sudah ada penambahan pada beberapa kegiatan, kemudian pada do’a-do’a yang dibacakan serta ada proses kegiatan yang tidak dilaksanakan lagi yakni pembakaran keumeunyan.
The tradition of the peusijuek (ordinary flour) ceremony is one of the traditional processions as a form of gratitude and blessing for everything that prays for goodness, this procession is carried out before starting something good. Several things that will be discussed in this research are (1) What is the history of the birth of peusijuek tardisi in Lamteuba? (2) Why was there a change in the tradition of the peusijuek ceremony after the Aceh tsunami? This study uses a historical research method consisting of four stages, (1) Heuristics is the collection of sources obtained from interviews with traditional leaders in Lamteuba (2) source criticism, namely the verification stage (3) Interpretation is the stage of analyzing and interpreting the sources that have been collected. collected. obtained. verification (4) Historiography, namely the writing of research results compiled based on the sources that have been obtained. The results of this study explain the changes that occurred in the tradition of the peusijuek ceremony in 1998-2005. This tradition suffered a setback in 1998 and was re-practiced in 2005. There were several changes that occurred in 2005, one of which was in its implementation, there were additional activities, then prayer readings and there were no longer process activities. done is burning keumeunyan.