ANALISIS WACANA KRITIS VAN DIJK PADA OPINI JAWA POS EDISI 24 NOVEMBER 2021

VAN DIJK'S CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS ON OPINION OF JAVA POSITION, NOVEMBER 24, 2021

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis opini berjudul Menagih Janji Mendikbud Mengangkat 1 Juta Guru dengan teori analisis wacana kritis Teun A. van Dijk.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu surat kabar Jawa Pos Edisi 24 November 2021 pada kolom opini. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan catat. Teknik teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif, dengan melalui 3 tahapan yaitu mereduksi data, mengolah data dengan menganalisisnya, dan terakhir menyimpulkan. Hasil penelitian ini yaitu kritik kontruktif terhadap janji PPPK yang gagal terpenuhi karena kesalahan pemerintah. Dengan demikian pemerintah diharapkan melakukan perbaikan implementasi kebijakan. Argumentasi penulis meyakinkan publik karena penulis berideologi guru. Tulisan ini menjadi media yang tepat karena penulis memiliki akses dan pengaruh di media. Opini ini berperan sebagai sarana menyuarakan nasib guru-guru yang menunggu kontrak. Harapannya pemerintah membaca opini sehingga proses pelaksanaan kebijakan selanjutnya dapat berjalan secara maksimal. 

Kata Kunci: analisis wacana kritis, opini pendidikan, guru honorer, janji Mendikbud, Hari Guru Nasonal

Abstract

This study aims to analyze the opinion entitled "Collecting the Promise of the Minister of Education and Culture to Appoint 1 Million Teachers" with the theory of critical discourse analysis of Teun A. van Dijk. This study used descriptive qualitative method. The data source for this research is the Jawa Pos newspaper, November 24, 2021 edition, in the opinion column. Data collection was carried out by observing and recording techniques. The data analysis technique used is descriptive analysis technique, by going through 3 stages, namely reducing data, processing data by analyzing it, and finally concluding. The results of this study are PPPK promises that failed to be fulfilled due to government errors. Thus the government is expected to make improvements to policy implementation. The author's argument convinces the public because the author has the ideology of a teacher. This article is the right medium because the author has access and influence in the media. This opinion serves as a means of voicing the fate of teachers who are waiting for contracts. It is hoped that the government will read the opinion so that the next policy implementation process can run optimally.

Keywords: critical discourse analysis, educational opinion, honorary teachers, Minister of Education and Culture promise, National Teacher's Day