METODE PELATIHAN KEAKTORAN PADA YAYASAN RUANG SENI PRIBUMI KABUPATEN TUBAN
ACTORAL TRAINING METHODS AT THE PRIBUMI ARTS SPACE FOUNDATION OF TUBAN REGENCY
Pelatihan keaktoran merupakan langkah awal yang menjadi bagian penting dari keberhasilan sebuah pertunjukan teater. Pelatihan yang tepat bagi aktor adalah penggunaan metode yang dapat mengembangkan potensi yang ada, seperti halnya pelatihan keaktoran yang dilakukan oleh Yayasan Ruang Seni di Kabupaten Tuban. Pelatihan keaktoran yang dilakukan oleh Yayasan Ruang Seni Pribumi dilakukan dalam setahun sekali yang diikuti oleh komunitas teater SMA/MA/SMK se Kabupaten Tuban. Tahapan-tahapan pelatihan bagi seorang aktor dilakukan untuk menghasilkan performa aktor yang baik saat memerankan tokoh.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi secara langsung, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik untuk menguji keabsahan dan kebenaran penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Ruang Seni Pribumi dalam pelatihan keaktoran yang dilakukan menyerap metode pelatihan keaktoran Constanin Stanislavsky dari 15 tahapan menjadi 5 tahapan yaitu observasi tokoh, mengidentifikasi tokoh, menumbuhkan tokoh, menjiwai tokoh dan mengontrol emosi yang dikenal dengan nama metode Saliman yang artinya “Saling Menceritakan” dengan penerapan latihan yang dilakukan melalui teman sebaya guna memudahkan peserta pelatihan dalam memahami konsep berperan. Hasil penerapan metode pelatihan keaktoran yang dilakukan dapat dilihat pada performa aktor dalam memerankan tokoh ketika mengikuti festival dan mendapat juara, seperti halnya penyaji terbaik maupun nominasi aktor dan aktris terbaik. Berdasarkan penelitian pada Yayasan Ruang Seni Pribumi di Kabupaten Tuban peneliti dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pelatihan keaktoran pada Yayasan Ruang Seni Pribumi menggunakan penyerapan metode Stanislavsky yang diadaptasi, mereka menyebutnya dengan metode Saliman. Berdasarkan kesimpulan pada pelatihan keaktoran yang dilakukan oleh Yayasan Ruang Seni Pribumi, peneliti berharap ada penelitian berikutnya mengenai manajemen pada Yayasan Ruang Seni Pribumi di Kabupaten Tuban.
The training method for an actor is the first step that becomes an important part of the success of a theater performance. The right training for actors is training that can develop their potential, such as the actor training conducted by the in Tuban Regency. Actor training conducted by the Pribumi Arts Space Found is conducted once a year and is attended by the high school/middle school/middle school theater community in Tuban Regency. The stages of training for an actor are carried out to get a good actor's performance when playing the character being played.
The research method used is qualitative with a qualitative descriptive approach that uses data collection techniques in the form of direct observation, structured interviews and field documentation in the form of photographs. Researchers used triangulation of sources and techniques to test the validity and truth of the research.
The results showed that the Ruang Seni Pribumi Foundation in the acting training conducted absorbed Constanin Stanislavsky's theory of acting from 15 stages into 5 stages to make it easier for trainees to understand the concept of playing a role for an actor. The results of the application of the method of acting training carried out can be seen in the performance of actors in portraying characters when participating in festivals and winning, such as the best presenters and nominations for the best actors and actresses. Based on research at Pribumi Arts Space Found.