Analisis Pengaruh Variasi Suhu Perawatan Terhadap Mortar Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash Kelas C dan NaOH 10 Molar

Analysis The Effect Of Heat Curing Variations On Fly Ash C Class and NaOH 10 Molar Based Geopolymer Mortar

Semen Portland merupakan bahan utama dalam beton yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan konstruksi. Dalam proses produksinya menghasilkan gas emisis karbon dioksida gas tersebut dapat terlepas ke udara dan mengakibatkan pemanasan global yang menjadikan industri semen menjadi salah satu penyumbangan terbesar dalam sumber emisi polusi udara. Alternatif yang digunakan untuk pengganti semen yaitu abu terbang kelas C. Pada penelitian ini dilakukan suhu perawatan pada mortar geopolimer untuk mengetahui pengaruh suhu perawatan terhadap kuat tekan dan porositas mortar geopolimer berbahan dasar abu terbang kelas C dengan aktivator kombinasi antara sodium silikat dan sodium hidroksida 10 Molar. suhu perawatan dilakukan menggunakan oven dengan suhu 60℃, 80℃, 100℃ dengan lama waktu 3 jam, 6 jam, dan 24 jam.hasil menunjukkan bahwa suhu perawatan mampu meningkatkan kuat tekan mortar geopolimer. kuat tekan tertinggi dihasilkan pada suhu perawatan dengan suhu 100℃ selama 24 jam, kuat tekan yang diperoleh sebesar, 39,91 MPa usia 7 hari, 47,69 MPa usia 14 hari, dan 55,04 MPa usia 28 hari. dengan hasil porositas sebesar 3,5%, 2,66%, dan 2,27% pada usia 7, 14, dan 28 hari.suhu perawatan pada mortar geopolimer dengan aktivator kombinasi antara sodium silikat dan sodium hidroksida 10 Molar dapat meningkatkan kuat tekan, sedangkan hasil porositas menurun seiring meningkatnya kuat tekan.

Kata Kunci: Mortar, abu terbang, geopolimer, suhu perawatan, kuat tekan, porositas.

Portland cement is the main material in concrete that is needed in construction. In the production process, carbon dioxide emissions gases can be released into the air and result in global warming which makes the cement industry one of the largest contributors in the source of air pollution emissions. Alternatives used for cement substitutes are C class fly ash. In this research, heat curing was caried out on geopolymer mortar to find out the effect of the heat curing on the compressive strength and porosity of the C class fly ash mortar with a combination of sodium silicate and sodium hydroxide 10 Molar. Heat curing is carried out using an oven with a temperature of 60 °C, 80 °C, and 100°C with a length of 3 hours, 6 hours, and 24 hours. Results showed that the heat curing was able to increase the compressive strength of the geopolymer mortar. The highest compressive strength is produced at the heat curing with a temperature of 100°C for 24 hours, compressive strength obtained by, 39.91 MPa age 7 days, 47.69 MPa aged 14 days, and 55.04 MPa age 28 days. with porosity results of 3.5%, 2.66%, and 2.27% at the age of 7, 14, and 28 days. while the porosity result decreases with the increase in compressive strength

Keywords: Mortar,fly ash, geopolymer, heat curing, compressive strength, porosity