UJI COBA MORDANT UNTUK ECOPRINT DAUN KELENGKENG PADA KATUN SUTRA DAN RAYON
MORDANT EXPERIMENT FOR ECOPRINT LONGAN LEAVES IN COTTON SUTRA AND RAYON
Ecoprint merupakan karya seni yang dilakukan dengan cara menempelkan daun pada kain yang memiliki serat alam tinggi sehingga dapat menghasilkan warna pada kain. Dalam berkarya ecoprint melalui 6 macam tahapan, khususnya mordanting. Penelitian ini dilakukan karena peneliti ingin mengetahui hasil warna dari 6 macam campuran mordanting dan menggunakan bahan daun kelengkeng dan dengan media dua jenis kain yaitu kain katun sutra dan kain rayon. Maka dari itu, peneliti menggunakan judul “Uji Coba Mordant Untuk Ecoprint Daun Kelengkeng Pada Katun Sutra Dan Rayon.”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses persiapan, pelaksanaan, dan hasil uji coba mordant untuk ecoprint daun kelengkeng pada katun sutra dan rayon.
Peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen. Variabel independennya yaitu proses mordanting menggunakan 6 macam mordanting. Variabel dependennya yaitu warna daun kelengkeng di dua kain yang berbeda yakni kain katun sutra dan rayon, sedangkan variabel kontrolnya yaitu proses ecoprint dengan teknik steam, fiksasi, dan daun kelengkeng.
Penelitian ini dilakukan di rumah peneliti yakni Dsn. Segunting, Ds. Tambak Beras, Cerme-Gresik, Jawa Timur, Indonesia dan di Studio Tekstil Gedung T3 FBS Unesa. Alat dan bahan yang digunakan meliputi tawas, tunjung soda ASH, biang cuka, TRO (Turkey Red Oil), air, daun kelengkeng, kain katun sutra, kain rayon, plastik transparan, lakban transparan, termometer, bak, panci rebus, panci pengukus, pengaduk kayu, sendok takar, gelas takar, gunting, penggaris, bolpoin dan pensil.
Setelah menyiapkan alat dan bahan, kemudian dilakukan proses berkarya ecoprint. Langkah yang dilakukan dalam berkarya ecoprint ada 6 tahap: (1), menyiapkan tempat penelitian serta persiapan alat dan bahan; (2) melakukan proses scouring dan treatment daun; (3) melakukan proses mordanting; (4) proses ecoprint/peletakan daun di kain dan dibungkus dengan plastik, kemudian digulung rapi; (5) kain dikukus dan didiamkan hingga dingin; (6) Kain dibuka dan dibiarkan hingga seminggu kemudian difiksasi.
Hasil penelitian dengan 6 macam mordanting di dua kain yakni katun sutra dan rayon menggunakan teknik steam menunjukkan bahwa; (1) mordant A (tawas, tunjung soda ASH dan cuka) menghasilkan warna kuning cerah pada kain dan warna daun kelengkeng hijau sedikit gelap; (2) mordant B (tawas, soda ASH dan cuka) menghasilkan warna putih sedikit kemerahan pada kain dan warna daun kelengkeng kuning keemasan. Namun, mordanting ini tetap memunculkan sedikit bayangan pada daun; (3) mordant C (tunjung soda ASH dan cuka) menghasilkan warna coklat gelap kehitaman pada kain dan warna daun kelengkeng hitam gelap. Hasil ini cocok digunakan untuk ecoprint dengan tema vintage, (4) mordant D (tawas dan cuka) menghasilkan warna putih bersih pada kain dan warna daun kelengkeng hijau segar. Namun mordanting ini masih menyebabkan bayangan yang cukup banyak pada daun, terutama di kain katun sutra yang memiliki tekstur kain yang licin; (5) mordant E (tunjung dan cuka) menghasilkan warna kuning gelap pada kain dan warna daun kelengkeng hitam gelap. Mordanting ini cocok digunakan untuk tema vintage dan bayangan pun cukup minim; (6) mordant F (soda ASH dan cuka) menghasilkan warna putih bersih sedikit kemerahan pada kain dan warna daun kelengkeng hijau keemasan dengan bayangan merah. Mordanting ini tidak cocok digunakan dalam berkarya ecoprint karena warna yang dimunculkan memiliki bayangan yang sangat banyak. Warna asli daun tidak terlalu terlihat.
Hasil ecoprint yang sudah jadi kemudian dilakukan fiksasi dengan tawas. Hasil fiksasi dengan tawas menunjukkan keseluruhan jejak daun berwarna seperti sebelum dilakukan fiksasi, namun sedikit memudar. Jenis mordant yang paling cocok digunakan dalam berkarya ecoprint di kain katun sutra adalah mordant A (tawas, tunjung, soda ASH dan cuka), mordant B (tawas, soda ASH dan cuka) dan mordant E (tunjung dan cuka), menghasilkan bayangan minim dan warna yang bagus. Sama hal nya dengan kain rayon yang cocok menggunakan mordant A (tawas, tunjung, soda ASH dan cuka), mordant B (tawas, soda ASH dan cuka) dan mordant E (tunjung dan cuka), menghasilkan bayangan yang lebih minim dan warna yang bagus dan mencolok.
Dengan hal tersebut, semua proses dalam berkarya ecoprint memiliki pengaruh masing-masing. Seperti halnya mordanting, takaran bahan, campuran bahan bahkan daun ataupun kain yang digunakan. Fiksasi pun memiliki pengaruh juga terhadap hasil ecoprint. Ketika menggunakan garam logam (tawas atau tunjung) yang berbeda maka hasilnya pun berbeda.
Kata kunci: mordanting, ecoprint, daun kelengkeng, uji coba
Ecoprint is an artwork done by printing leaves on fabric that has high natural fibers so that it can produce color on the fabric. Ecoprint certainly goes through various stages, especially mordanting. This study was conducted because the researcher wanted to know the color results of 6 types of mordanting mixtures and using longan leaves as the material and with two types of fabric media, namely silk cotton and rayon. Therefore, the researcher used the title "Mordant Trial for Ecoprint Longan Leaves on Silk Cotton and Rayon."
This study aims to determine and describe the preparation process, implementation, and results of the mordant trial for ecoprint longan leaves on silk cotton and rayon.
The researcher used an experimental research type. The independent variable is the mordanting process using 6 types of mordanting. The dependent variable is the color of longan leaves on two different fabrics, namely silk cotton and rayon, while the control variable is the ecoprint process with steam, fixation, and longan leaf techniques.
This research was conducted at the researcher's house, namely Dsn. Segunting, Ds. Tambak Beras, Cerme-Gresik, East Java, Indonesia and at the Textile Studio, T3 Building, FBS Unesa. The tools and materials used include alum, ASH soda ash, vinegar starter, TRO (Turkey Red Oil), water, longan leaves, silk cotton cloth, rayon cloth, transparent plastic, transparent duct tape, thermometer, tub, boiling pot, steamer, wooden stirrer, measuring spoon, measuring cup, scissors, ruler, ballpoint pen and pencil.
After preparing the tools and materials, the ecoprinting process is then carried out. There are 6 stages in ecoprinting: (1), preparing the research location and preparing the tools and materials; (2) carrying out the scouring and leaf treatment process; (3) carrying out the mordanting process; (4) the ecoprinting process/placing the leaves on the cloth and wrapping them in plastic, then rolling them neatly; (5) the cloth is steamed and left to cool; (6) The cloth is opened and left for a week and then fixed.
The results of the study with 6 types of mordanting on two fabrics, namely cotton silk and rayon using the steam technique showed that; (1) mordant A (alum, tunjung soda ASH and vinegar) produces a bright yellow color on the cloth and the color of the longan leaves is slightly dark green; (2) mordant B (alum, soda ASH and vinegar) produces a slightly reddish white color on the cloth and the color of the longan leaves is golden yellow. However, this mordanting still produces a little shadow on the leaves; (3) mordant C (soda ASH and vinegar) produces a dark brown to blackish color on the fabric and a dark black longan leaf color. This result is suitable for use in ecoprinting with a vintage theme, (4) mordant D (alum and vinegar) produces a clean white color on the fabric and a fresh green longan leaf color. However, this mordanting still causes quite a lot of shadow on the leaves, especially on silk cotton fabric which has a slippery fabric texture; (5) mordant E (soda and vinegar) produces a dark yellow color on the fabric and a dark black longan leaf color. This mordanting is suitable for use in vintage themes and the shadow is quite minimal; (6) mordant F (soda ASH and vinegar) produces a clean white color with a slight reddish color on the fabric and a golden green longan leaf color with red shadows. This mordanting is not suitable for use in ecoprinting because the colors that appear have a lot of shadow. The original color of the leaves is not very visible.
The finished ecoprint results are then fixed with alum. The results of fixation with alum show that the entire leaf trail is colored as before fixation, but slightly faded. The most suitable types of mordant to use in ecoprinting on silk cotton fabric are mordant A (alum, tunjung, soda ASH and vinegar), mordant B (alum, soda ASH and vinegar) and mordant E (tunjung and vinegar), producing minimal shadows and good colors. The same is true for rayon fabric which is suitable for using mordant A (alum, tunjung, soda ASH and vinegar), mordant B (alum, soda ASH and vinegar) and mordant E (tunjung and vinegar), producing more minimal shadows and good, striking colors.
With this, all processes in ecoprinting have their respective influences. Such as mordanting, the dosage of materials, the mixture of materials and even the leaves or fabrics used. Fixation also has an influence on the ecoprint results. When using different metal salts (alum or tunjung), the results will be different.
Keywords: mordanting, ecoprint, longan leaves, trial