Tulisan ini mengkaji tentang Angguna di Surabaya pada tahun 1988-2003. Pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengenai kesejahteraan masyarakat atau mobilitas sosial yang dialami oleh sopir Angguna dalam perkembangan angkutan umum di Surabaya. Oleh karena itu dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah yakni pertama mengapa pemerintah Surabaya memunculkan angkuatan umum baru (angguna). Kedua, bagaimana moilitas sosial para sopir yang telah mengoperasikan angguna.
Penilisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui alasan pemerintah Surabaya memunculkan angkutan umum baru (Angguna) di Surabaya dan untuk mengetahui mobilitas para sopir setelah mendapatkan jenis angkutan umum baru (Angguna). Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif. Dimana peneliti akan berusaha mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Dalam metode tersebut terdapat empat tahapan, yakni : Heuristik (mencari dan menemukan sumber), Kritik (pengujian terhadap sumber), Interpretasi (penafsiran) dan Historiografi (penulisan sejarah).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peralihan dari sopir helicak ke sopir angguna mengalami mobilitas sosial ke arah yang lebih baik, dimana para sopir angguna merasakan penambahan penghasilan sejak menjadi sopir angguna. Dari penambahan pendapatan tersebut sampai bisa merubah kualitas hidup mereka mulai dari kebutuhan sehari-hari yang tercukupi sampai kebutuhan yang lainnya seperti pendidikan, memperbaiki rumah hingga mampu membeli sepeda ontel bahkan sepeda motor.
Kata kunci : angkutan umum, angguna, Surabaya
This paper examines about Angguna in Surabaya on 1988-2003. The main issues was raised in this study regarding community welfare or social mobility experienced by Angguna’s driver in the development of public transportation in Surabaya. Therefore, in this study there are two formulations of the problem firstly why the Surabaya government gave rise to a new public vehicle (angguna). Second, what is the social mobility of the drivers who have operated angguna.
The purpose of this thesis is to find out the reason why the Surabaya government has raised new public transportation (Angguna) in Surabaya and to find out the mobility of the drivers after getting a new type of public transportation (Angguna). The type of research used is descriptive research. Where researchers will try to express the problems to be examined using historical research methods. In this method there are four stages, namely: Heuristics (seeking and finding sources), Criticism (testing of sources), Interpretation (interpretation) and Historiography (writing history).
The results showed that the transition from helicak’s drivers to angguna’s drivers experienced social mobility in a better direction, where the angguna’s drivers felt an additional income since becoming a angguna’s driver. From the addition of income to be able to change the quality of their lives ranging from daily needs that are fulfilled to other needs such as education, repairing homes to be able to buy bicycles and even motorcycles.
Keywords: public transportation, angguna, Surabaya