Kualitas
fisik, menjadi salah satu unsur penting dalam olahraga menampilkan performa. Sasaran
utama melatih fisik merupakan upaya meraih tingkat level energi (energy fitness ), kemampuan otot (muscular fitness ) dan kemampuan kerja
sistem syaraf (neuromuscular fitness ). Metode high intensity interval training, digunakan
dalam latihan untuk berbagai tujuan. Tujuan penelitian pengembangan mendapatkan model latihan high intensity interval training untuk
meningkatkan kapasitas aerobik, kapasitas anaerobik, kecepatan, dan kelincahan
berupa validitas dan
realibilitas serta efektifitas latihan TUJA Shuttle Run.
Metode penelitian dan
pengembangan yang dipergunakan untuk
mengembangkan high intensity interval
training dan model latihan TUJA-Shuttle Run dilakukan
dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk menjawab dua pokok masalah
yaitu bagaimanakah HIIT model TUJA Shuttle Run untuk meningkatkan kapasitas
aerobik, kapasitas anaerobik kecepatan dan kelincahan dan apakah HIIT model
TUJA Shuttle Run valid, reliabel dan efektif untuk meningkatkan kapasitas
aerobik, kapasitas anaerobik kecepatan dan kelincahan. Penelitian pendekatan
kualitatif digunakan untuk menguji validitas, realibilitas berdasarkan
penilaian expert jugdement (akademisi kondisi fisik, dan pelatih cabang
olahraga). Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menguji efektivitas model dan
perlakuan berupa program latihan TUJA Shuttle Run yang digunakan peneliti.
Subyek (n=80) yang dipilih secara purposive
dari mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK. Analisis statistik V-Aiken digunakan terhadap data (2
kelompok subyek) untuk menguji adanya perbedaan dalam keefektivan model dan
perlakuan program latihan.
Hasil
penelitian menunjukan HIIT Model TUJA Shuttle Run bahwa (1) dapat
dideskripsikan sebagai latihan high intensity interval training pada
area minimal 15x25m dengan alur berlari 4m, 6m, 10m, 12m, dan 15m dengan
dilakukan dengan berlari cepat lurus dan diagonal dengan pergerakan yang
disesuaikan, menggunakan peralatan cone, stopwatch dan dilakukan secara
berkelompok maksimal 16 orang sebanyak 6 set 4 repetisi dengan istirahat
menggunakan rasio 1 : 3, (2) model HIIT
yang dikembangkan memiliki validitas dan reliabilitas untuk meningkatkan daya
tahan aerobik, daya tahan anaerobik, kecepatan dan kelincahan berdasarkan
penilaian expert jugdement , (3) analisis Uji T menunjukkan bahwa HIIT model TUJA Shuttle Run
meningkatkan daya tahan aerobik, daya tahan anaerobik, kecepatan dan kelincahan
secara signifikan. Hasil uji signifikan masing-masing model lebih besar dari
0,000 terhadap keempat biomotor fisik. Untuk penelitian serupa lebih lanjut
perlu dilakukan pengukuran kadar
asam laktat dan perubahan biokimia darah pada segera setelah perlakuan, 5 menit
setelah, 10 menit setelah dan 15 menit setelah perlakuan pada subyek untuk
melihat intensitas dan efek intensitas latihan.
Kata Kunci : Tuja Shuttle Run, High Intensity
Interval Training , Daya Tahan Aerobik, Daya Tahan Anaerobik, Kecepatan dan
Kelincahan