OPTIMALISASI PENEPARAPAN SIPRAJA SEBAGAI UPAYA PEMERINTAHAN DESA SIDODADI KABUPATEN SIDOARJO DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI MASA PANDEMI COVID-19

Sistem Pelayanan Rakyat Sidoarjo (SIPRAJA) merupakan trobosan baru dalam bentuk pelayanan publik yang berada pada kantor desa dalam wilayah Kabupaten Sidoarjo. Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh wilayah Indonesia menyebabkan pelayanan publik tidak berjalan sesuai dengan prinsipnya karena harus menerapkan protokol kesehatan. Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo tepatnya pada Kantor Desa Sidodadi telah menerapkan aplikasi SIPRAJA dalam proses pelayanan publik. Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dari penelitian adalah penerapan aplikasi SIPRAJA di Kantor Desa Sidodadi. Teknik Pengambilan data menggunakan cara yang di kemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2012:247) antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi yang di mana hasilnya di analisis dengan menggunakan analisa data kualitatif. Berdasarkan tujuh faktor menurut Hartina (2017) di antaranya; kapsistas, dukungan, manfaat, penyedia, penerima layanan, jenis layanan, kepuasan pelanggan menunjukan bahwa aplikasi SIPRAJA di Kantor Desa Sidodadi masih terdapat kekurangan, karena adanya faktor penghambat seperti alur pelaksanaan SIPRAJA yang memakan waktu, struktur organisasi yang mempertanggung jawab SIPRAJA, lansia yang belum mampu mengakses SIPRAJA, keberagaman jenis layanan yang tersedia, tidak adanya proses pengukuran kepuasan masyarakat. Saran yang di berikan adalah memperbaiki alur pelaksanaan SIPRAJA, memberikan struktur organisasi, sosialisasi khusus pada para lansia, memperbarui dan menambahkan jenis layanan lainnya, serta melaksanakan pengukuran kepuasan pada proses pelaksanaan pelayanan SIPRAJA di Kantor Desa Sidodadi

Kata Kunci: E-Government, Pelayanan Publik, SIPRAJA.

The Sidoarjo People's Service System (SIPRAJA) is a new breakthrough in the form of public services located at the village office in the Sidoarjo Regency area. The Covid-19 pandemic that has hit all parts of Indonesia has caused public services to not run according to its principles because it must implement health protocols. The Sidoarjo Regency Government, precisely at the Sidodadi Village Office, has implemented the SIPRAJA application in the public service process. The type of research used for this research is descriptive with a qualitative approach. The focus of the research is the application of the SIPRAJA application at the Sidodadi Village Office. Data collection techniques using the method proposed by Miles and Huberman (in Sugiyono 2012: 247) include observation, interviews, and documentation in which the results are analyzed using qualitative data analysis. Based on seven factors according to Hartina (2017) including; capacity, support, benefits, providers, service recipients, types of services, customer satisfaction indicate that the SIPRAJA application at the Sidodadi Village Office is still lacking, due to inhibiting factors such as the time-consuming flow of SIPRAJA implementation, the organizational structure responsible for SIPRAJA, the elderly who have not able to access SIPRAJA, the variety of types of services available, the absence of a process of measuring community satisfaction. The advice given is to improve the flow of SIPRAJA implementation, provide organizational structure, special socialization for the elderly, update and add other types of services, and carry out satisfaction measurements in the process of implementing SIPRAJA services at the Sidodadi Village Office.

Keywords: E-Government, Public Service, SIPRAJA.