Pendidikan dilakukan dalam memenuhi hak dan kebutuhan manusia untuk memperoleh kualitas hidup lebih baik. Salah satunya adalah pendidikan literasi. Seiring berkembangnya budaya globalisasi, fenomena yang ada di lapangan menunjukan bahwa peserta didik kurang mengimplementasi pendidikan literasi. Hal tersebut dapat dikatakana karena pendidikan literasi di Indonesia masih belum berjalan secara sistematis dan terstruktur, sehingga diperlukan strategi khusus untuk mendidik mereka. Melihat hal tersebut dibutuhkan suatu Panduan Perencanaan Stratejik (RENSTRA) Program Literasi, yang mana belum banyak digunakan di sekolah yang ada di Indonesia. Beranjak dari fenomena tersebut penelitian ini bertujuan untuk memudahkan sekolah untuk membudayakan budaya literasi dalam menyusun Panduan Perencanaan Stratejik (RENSTRA) Program Literasi. Pengembangan panduan RENSTRA menggunakan model Borg and Gall (2003) dengan 10 tahap penelitian. Teknik pengumpulan data dan analisis yang dilakukan menghasilkan kelayakan produk Panduan Perencanaan Stratejik (RENSTRA) Progam Literasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan Panduan Perencanaan Stratejik (RENSTRA) Program Literasi memudahkan Kepala Sekolah dan Guru dalam memahami dan menyusun Rencana Stratejik (RENSTRA) Pendidikan Literasi di SMP Negeri 28 Surabaya. Hal tersebut dapat dilihat dari kelayakan dan keefektifan produk yang dihasilkan menunjukan angka lebih dari 2 dengan nilai maksimum 4,5. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, maka penelitian ini menunjukan bahwa panduan RENSTRA dinilai praktis digunakan dan efektif untuk mendapatkan keuanggulan dalam suatu organisasi.
Kata Kunci: Perencanaan Stratejik, Pendidikan Literasi, Sekolah Menengah Pertama
Education is carried out in fulfilling human rights and needs to obtain a better quality of life. One of which is literacy education. With the frequent development of the culture of globalization, the phenomena that exist in the field indicate that students do not implement literacy education. This was said to be due literacy education in indonesia is not yet run in systematic and structured, so that a specific strategy is needed to educated them. Seeing this, a strategic plan guide of literacy program is needed which is not widely used in State Junior High School 28 Surabaya. Moving on from this phenomenon, this study aims to facilitate school to cultivate a culture of literacy in preparing some strategic plan. The development of a strategic plan use the Borg San Gall (2003) model with 7 stages research data collection techniques and analyses conducted resulting in the feasibility of the strategic plan guide of literacy program products. The results of the study show that using strategic plan guide of literacy program will make it easier for headmaster and teacher to understand and compile the strategic plan guide of literacy education in State Junior High School 28 Surabaya. This can be seen from the feasibility and effectiveness of the products produced by showing numbers more than 2 with a maximum value of 4.5. Based on the criteria set out, the strategic plan guide is practically used and effective in gaining excellence in an organization.
Keywords: Strategic Planning, Literacy Education, Junior High School