IDENTITAS VIRTUAL CREATOR DAKWAH PADA APLIKASI TIKTOK
The Virtual Identity of the Dakwah Creator on the TikTok Application
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terciptanya praktik Cyber Religion yang menitikberatkan peran media digital dalam upaya menciptakan sekaligus mensosialisasikan pemahaman publik tentang agama, mengingat modernisasi menjadikan beberapa individu tidak mendapat sosialisasi agama. Aplikasi TikTok saat ini menjadi salah satu media yang menyuguhkan praktik Cyber Religion dengan konten dakwah islam. TikTok berperan sebagai perantara untuk menyampaikan pengetahuan agama kepada mitra agama. Berangkat dari gagasan public space yang dikemukakan oleh Habermas memposisikan TikTok sebagai forum diskusi yang mampu diakses oleh siapapun. Peneliti menggunakan analisis siber media empat level untuk meninjau identitas creator dalam praktik dakwah virtual. Ditemukan hasil bahwa setiap pengguna di ruang virtual mampu mengekspresikan siapa dirinya secara bebas, kemudian ekspresi tersebut yang menjadi perwakilan pengguna dalam menampilkan perannya dan berinterkasi.
This research is motivated by the creation of the practice of Cyber Religion which emphasizes the role of digital media in an effort to create and socialize public understanding of religion, bearing in mind that modernization has prevented some individuals from receiving religious socialization. The TikTok application is currently one of the media that presents Cyber Religion practices with Islamic dawah content. TikTok acts as an intermediary to convey religious knowledge to religious partners. Departing from the idea of public space put forward by Habermas, TikTok is positioned as a discussion forum that can be accessed by anyone. Researchers use four-level cyber media analysis to review creator identities in virtual dawah practices. The results found that each user in a virtual space is able to freely express who he is, then this expression becomes the representative of the user in displaying his role and interacting.