Wilayah Jawa Timur menjadi basis munculnya musik dangdut koplo. Kemunculan dangdut koplo tidak terlepas dari peran dangdut itu sendiri karena dangdut koplo merupakan bagian dari genre dangdut. Berkembangnya dangdut koplo dianggap merubah karakter serta image yang melekat pada dangdut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perkembangan Musik Dangdut Koplo Jawa Timur Tahun 2003 – 2017”.
Dalam penelitian ini terdapat rumusan masalah yaitu (1) Mengapa Dangdut Berkembang di Jawa Timur (2) Bagaimana Karakteristik Musik Dangdut Koplo Jawa Timur. (3) Bagaimana pengaruh perkembangan dangdut koplo pada dangdut secara umum di tingkat nasional. Peneliti menggunakan metode sejarah dimana didalamnya terdapat empat tahapan yaitu heuristik, kritik interpretasi dan Historiografi. Sumber yang didapatkan berupa dokumen, arsip, koran dan hasil wawancara dari beberapa tokoh seniman dan musisi Jawa Timur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dangdut koplo di jawa timur berasal dari genre musik dangdut baru era tahun 1990-an yang ditandai dengan perubahan irama dan ketukan kendangnya sehingga lebih enerjik dan dinamis. Dangdut koplo Jawa Timur berkembang sekitar tahun 1990-an dan mulai diperkenalkan secara nasional tahun 2003 oleh Inul Daratista yang merupakan penyanyi asal Pasuruan Jawa Timur.
Karakter musik dangdut koplo Jawa Timur memiliki perbedaan dengan dangdut. unsur-unsur yang membedakan diantaranya adalah penggunaan alat musik, irama, ketukan kendang, aransemen, busana, serta respon penonton yang berbeda saat pementasan. Pada tahun 2017 musik dangdut koplo mampu mengalahkan dangdut secara umum di tingkat nasional dengan kemunculan beberapa artis Jawa Timur salah satunya yaitu Via Vallen dan Tasya Rosmala dan genre dangdut koplo diperhitungkan di tingkat nasional.
Kata Kunci: Dangdut, Dangdut Koplo, Jawa Timur.
The East Java region is the basis for the emergence of dangdut koplo music. The appearance of dangdut koplo is inseparable from the role of dangdut itself because dangdut koplo is part of the dangdut genre. The development of koplo dangdut is considered to change the character and image inherent in dangdut. Therefore researchers are interested in conducting research with the title "Development of East Java Koplo Dangdut Music 2003 - 2017".
In this study there are formulations of the problem, namely (1) Why Dangdut Develops in East Java (2) What is the Characteristics of East Java Koplo Dangdut Music. (3) What is the influence of the development of coplo dangdut on dangdut in general at the national level. Researchers use historical methods in which there are four stages, namely heuristics, criticisms of interpretation and historiography. Sources obtained in the form of documents, archives, newspapers and interviews of several figures from East Java artists and musicians.
The results of this study show that the musical character of East Java dangdut koplo has differences with dangdut. the distinguishing elements include the use of musical instruments, rhythms, beat drums, arrangements, clothing, and the response of different audiences during the performance. In 2017 dangdut koplo music was able to defeat dangdut in general at the national level with the emergence of several East Javanese artists, one of them being Via Vallen and Tasya Rosmala and the genre of koplo dangdut was taken into account at the national level.
Keywords: Dangdut, Dangdut Koplo, East Java.