Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Android Untuk Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XI 

Development of android application- based keroncong music learning media for class XI vocational high school students 

Kata Kunci: pengembangan, aplikasi android, pembelajaran dan musik keroncong.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses pengembangan Aplikasi Kromo, dan (2) kualitas Aplikasi Kromo ditinjau dari hasil produk, hasil respon pengguna dan hasil belajar. Berbagai kajian teori digunakan sebagai landasan penelitian pengembangan, terdiri dari teori belajar kognitif, humanistik dan kontraktif, kajian media pembelajaran Mobile Learning berbasis Android, kajian pendidikan di sekolah kejuruan seni dan konsep musik keroncong. Metode yang digunakan dalam penelitian pengembangan adalah model Four-D Thiagarajan yang terdiri dari tahapan Define, Design, Development, Disseminate. Tahap Define dilakukan sebagai kebutuhan dan tujuan pengembangan Aplikasi Kromo sebagai perangkat pendukung pembelajaran musik keroncong. Berdasarkan analisis yang dilakukan Design materi pembelajaran dan grafis dapat dirumuskan sehingga menghasilkan Aplikasi Kromo. Aplikasi tersebut kemudian dikembangkan (Development) melalui serangkaian validasi, revisi dan uji coba sebelum benar-benar menjadi Aplikasi Kromo yang dapat didistribusikan (Disseminate).

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa kualitas Aplikasi Kromo berdasarkan produk ditentukan melalui proses validasi ahli materi musik keroncong dan validator ahli media. Hasil validasi II materi pembelajaran Aplikasi Keroncong dinyatakan “sangat layak” dengan nilai persentase sebesar 85%, sedangkan validasi grafik Aplikasi Kromo hanya berlangsung sekali karena pada validasi I telah dinyatakan “sangat layak”. Kualitas Aplikasi Kromo juga ditentukan melalui respon pengguna yaitu guru dan siswa melalui proses uji coba luas, respon guru menyatakan aplikasi kromo “sangat layak” untuk digunakan dengan nilai persentase sebesar 85%. Begitu juga dengan siswa secara keseluruhan menyatakan bahwa Aplikasi Kromo “sangat layak” digunakan dengan nilai persentase sebesar 93%. Selain melalui penilaian pengguna, kualitas Aplikasi Kromo juga dinilai berdasarkan hasil belajar siswa terkait dengan tugas membuat musik keroncong sederhana melalui simulator musik keroncong dalam Aplikasi Kromo. Hasil yang diperoleh secara keseluruhan mencapai persentase sebesar 87% yang menunjukkan bahwa penggunaan Aplikasi Kromo dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pencapaian tugas belajar Mulok Keroncong Fase F SMKN 12 Surabaya. Secara keseluruhan temuan dari penelitian pengembangan ini adalah Aplikasi Kromo telah berhasil menjadi sebuah produk yang berkualitas, efektif, dan praktis dalam mendukung pembelajaran musik keroncong sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 

Keywords: development, android application, learning, and keroncong music.

This research aims to describe: (1) the process of developing the Kromo Application, and (2) the quality of the Kromo Application in terms of product results, user response results and learning outcomes. Various theoretical studies were used as the foundation for the development research, including cognitive, humanistic, and constructivist learning theories, studies on Android-based Mobile Learning media, studies on vocational art education, and the concept of keroncong music. The research development method used the Four-D Thiagarajan model, consisting of the Define, Design, Development, and Disseminate stages. The Define stage was conducted to determine the needs and objectives of developing the Kromo Application as a supporting tool for learning keroncong music. Based on the analysis, the design of the learning materials and graphics was formulated, resulting in a Kromo Application. This application was then developed (Development) through a series of validations, revisions, and trials before becoming a fully distributable Kromo Application (Disseminate).

The results of the research showed that the quality of the Kromo Application, based on the product, was determined through the validation process by expert validators in keroncong music and media. The second validation of the Keroncong Application learning materials was deemed "very appropriate" with a percentage score of 85%, while the graphic validation of the Kromo Application was only conducted once as it was already considered "very appropriate" in the first validation. The quality of the Kromo Application was also determined through user responses, including teachers and students, through a large-scale trial. The teacher response indicated that the Kromo application was "very suitable" for use, with a percentage score of 85%. Similarly, the overall response from students stated that the Kromo Application was "very suitable" for use, with a percentage score of 93%. In addition to user assessments, the quality of the Kromo Application was also evaluated based on students' learning outcomes related to the task of creating simple keroncong music through the keroncong music simulator within the Kromo Application. The overall results achieved a percentage score of 87%, indicating that the use of the Kromo Application could improve students' learning outcomes in achieving the Mulok Keroncong Fase F assignment at SMKN 12 Surabaya. In conclusion, the findings of this development research demonstrate that the Kromo Application has successfully become a high-quality, effective, and practical product in supporting keroncong music learning, ultimately enhancing students' learning outcomes.