ANALISIS YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA NARKOTIKA MENGGUNAKAN TEKNIK PENYIDIKAN DENGAN PEMBELIAN TERSELUBUNG

(Studi Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2216 K/Pid.Sus/2012)

Juridical Analysis of Narcotics Crime with Covert Purchasing Technique by Investigators (Case Study of Idonesia Supreme Court Decision Number 2216 K/Pid.Sus/2012)

Abstrak

Putusan Kasasi 2216 K/Pid.Sus/2012 yang membebaskan terdakwa Sarmidi dikarenakan tidak terpenuhinya unsur kesengajaan dalam tindak pidana karena adanya penjebakan yang memaksa terdakwa melakukan tindak pidana. Fokus dari permohonan kasasi yang didalilkan oleh Terdakwa yakni adalah unsur tanpa hak atau melawan hukum dalam Pasal 114 Ayat (1) UU Narkotika. Tujuan penelitian ini  untuk menganalisis pertimbangan hakim (Ratio Decidendi) dari Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2216 K/Pid.Sus/2012 mengenai perkara kasus tindak pidana narkotika menggunakan teknik penyidikan dengan pembelian terselubung dan perbuatan sarmidi selaku terdakwa tindak pidana narkotika dapat dikualifikasikan dengan ketentuan pasal 114 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis normatif membahas doktrin-doktrin atau asas-asas dalam ilmu hukum.  Hasil analisis penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa dasar pertimbangan hakim (Ratio Decidendi) dari Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2216 K/Pid.Sus/2012 mengenai perkara kasus tindak pidana narkotika menggunakan teknik penyidikan dengan pembelian terselubung dikaitkan dengan unsur kesalahan, baik itu kesengajaan maupun kealpaan dari Terdakwa menunjukkan bahwa terlihat adanya unsur kesalahan, baik itu kesengajaan maupun kealpaan di diri terdakwa. Perbuatan terdakwa pada Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2216 K/Pid.Sus/2012 dapat dikualifikasikan dalam ketentuan pasal 114 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Karena perbuatan terdakwa Menjadi Perantara dalam jual beli narkotika. peran pemohon kasasi adalah percobaan dan permufakatan jahat dalam rangka membantu Saksi Afiyanfo Agung Nugroho dalam membelikan ganja, sebagaimana diatur dalam Pasal 132 UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan demikian pula unsur dalam Pasal 114 Ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika "menjadi perantara dalam jual beli terbukti secara sah menurut hukum. Oleh karena unsur kedua dan ketiga dalam Pasal ini terbukti secara sah menurut hukum.

Kata Kunci  : Teknik Penyidikan Terselubung, Tindak Pidana Narkotika, Undang-Undang Narkotika,  Putusan Kasasi 

Abstract

The verdict of Cassation 2216 K / Pid.Sus / 2012 which acquitted the defendant Sarmidi was due to the failure to fulfill the intentional element in the criminal act due to a trap which forced the defendant to commit a criminal act. The focus of the petition for cassation argued by the Defendant is the element without rights or against the law in Article 114 Paragraph (1) of the Narcotics Law. The purpose of this research is to analyze the judges' considerations (Decidendi Ratio) from the Supreme Court Cassation Decision of the Republic of Indonesia Number 2216 K / Pid.Sus / 2012 regarding cases of narcotics crime cases using investigative techniques with covert purchase and acts of Sarmidi as the defendant of narcotics crime can be qualified by the provisions of Article 114 paragraph (1) of Law No. 35 of 2009 concerning Narcotics. This research is a normative juridical.The results of the analysis of research and discussion show that the basis for consideration of judges (Ratio Decidendi) from the Supreme Court of the Republic of Indonesia Cassation Decision Number 2216 K / Pid.Sus / 2012 regarding cases of narcotics crime cases using investigative techniques with covert purchases associated with elements of error, be it intentional as well as the negligence of the Defendant shows that there is an element of guilt, be it intentional or negligence in the defendant. The actions of the defendant in the Cassation Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 2216 K / Pid.Sus / 2012 can be qualified in the provisions of Article 114 paragraph (1) of Law No. 35 of 2009 concerning Narcotics. Because the defendant acted as an intermediary in the narcotics sale and purchase. the role of the appeal applicant is trial and conspiracy in order to assist Witness Afiyanfo Agung Nugroho in buying marijuana, as regulated in Article 132 of Law No. 35 of 2009 on Narcotics. Thus also the elements in Article 114 Paragraph (1) of Law no. 35 of 2009 concerning Narcotics "being an intermediary in the sale and purchase is proven legally according to law. Because the second and third elements in this Article are proven legally according to law,

Keywords: Covert Investigation Techniques, Narcotics Crimes, Narcotics Law, Decision on Cassation