ASPIRASI HIDUP ANAK JALANAN DI KAWASAN SIMPANG EMPAT GALANGAN, KABUPATEN GRESIK
Dalam kesulitan kehidupan yang dihadapi, anak jalanan memiliki harapan bagi masa depannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap aspirasi hidup di bidang pendidikan dan pekerjaan serta upaya untuk mencapainya oleh anak jalanan di Kawasan Simpang Empat Galangan, Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan teori Lapangan Kehidupan Kurt Lewin. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dari Alfred Schutz. Data diperoleh melalui wawancara mendalam. Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat anak jalanan dengan rentang usia di atas 15 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan latar belakang kehidupan anak jalanan berdampak pada perbedaan aspirasi anak. Berdasarkan perbedaan ini, dapat dikemukakan bahwa anak-anak jalanan yang bekerja karena dorongan pribadi memiliki aspirasi positif tentang masa depannya, sedangkan yang dipaksa menjadi anak jalanan memiliki aspirasi negatif terhadap masa depannya. Pada mereka yang memiliki aspirasi positif berusaha mencapai impian masa depannya dengan melakukan: tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai pelajar, mendaftar sekolah kejar paket, mengembangkan hobi dan minat, mengikuti alur kehidupan. Sedangkan yang memiliki aspirasi negatif cenderung pesimis dan pasrah terhadap keadaan.
Kata Kunci: aspirasi hidup, anak jalanan, Gresik.
In the difficulties of life, street children have hope for their future. This study is intended to reveal the aspirations of life in the fields of education and work as well as the efforts to achieve them by street children in the Simpang Empat Galangan area, Gresik Regency. Uses Kurt Lewin's Field of Life theory. Method used is qualitative with a phenomenological approach from Alfred Schutz. Data obtained through in-depth interviews. In this study were four street children with an age range of over 15 years. The results of this study indicate that the background of street children's lives has an impact on the differences in children's aspirations. Based on this difference, street children who work for personal reasons have positive aspirations about their future, while those who are forced to become street children have negative aspirations for their future. For those who have positive aspirations, they try to achieve their future dreams by doing: not leaving their responsibilities as a student, registering for a package chase school, developing hobbies and interests, tend to follow the flow of life. Meanwhile, those who have negative aspirations are pessimistic and resigned to the situation.
Keywords: life aspirations, street children, Gresik