Hubungan Poin Pelanggaran terhadap Kedisiplinan Peserta didik Kelas VIII UPT SMP Negeri 29 Gresik
The Relationship of The Violation Points on The Discipline of The 8th Grade Students of UPT Junior High School 29 Gresik
ABSTRAK
Nama : Alfian Mubarok
NIM : 16040254057
Program Studi : S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jurusan : PMP-KN
Fakultas : Ilmu Sosial dan Hukum
Nama/Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dr. Hj. Rr. Nanik Setyowati, M.Si.
Pendidikan merupakan salah satu hak yang harus dimiliki oleh setiap manusia sejak lahir karena dengan pendidikan mampu mengembangkan intelektual dan karakter yang terdapat dalam dirinya. Masalah kualitas pendidikan di Indonesia masih dibawah rata-rata dan masalah pendidikan karakter peserta didik juga memperihatinkan. Sekolah menjadi salah satu tempat pembentukan karakter peserta didik selain keluarga sehingga sekolah memiliki kebijakan dalam bentuk tata tertib sekolah yang bertujuan untuk membentuk kedisiplinan peserta didik. Tata tertib sekolah merupakan ketentuan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan baik oleh peserta didik. UPT SMP Negeri 29 Gresik dalam penegakkan tata tertib sekolah sangat ketat dan tidak takut untuk tidak menaikkan kelas bagi peserta didiknya yang memiliki sikap dan perilaku yang buruk. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan UPT SMP Negeri 29 Gresik untuk menegakkan tata tertib sekolah melalui penerapan poin pelanggaran.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan poin pelanggaran terhadap kedisiplinan peserta didik kelas VIII UPT SMP Negeri 29 Gresik dan menggunakan teori operant conditioning B.F. Skinner. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi uji normalitas, uji linearitas dan uji hipotesis korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif poin pelanggaran terhadap kedisplinan peserta didik kelas VIII UPT SMP Negeri 29 Gresik dengan nilai koefesien korelasi sebesar 0,201 sehingga termasuk dalam kategori hubungan “rendah”. Hubungan dikategorikan rendah karena beberapaguru membiarkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan peserta didik dalam kegiatan PBM atau kegiatan lainnya di lingkungan sekolah terjadi tanpa adanya sanksi yang diberikan. Pembiaran pelanggaran yang dilakukan beberapa guru akan membuat perilaku menyimpang dari peserta didik akan meningkat. Pemberian hukuman menjadi sarana belajar bagi peserta didik dalam memperbaiki perilaku menyimpang. Skinner berpendapat bahwa hukuman yang baik adalah ketika peserta didik merasakan sendiri konsekuensi dari perbuatannya.Poin pelanggaran menjadi hal utama dalam menilai kedisiplinan peserta didik di UPT SMP Negeri 29 Gresik. Melalui poin pelanggaran, kedisiplinan peserta didik dapat dikontrol oleh pihak sekolah dan melakukan upaya pencegahan bagi peserta didik yang tabungan poinnya sudah mencapai batas dengan pemanggilan orang tua dan pendampingan dari guru BK.
Abstract
Name : Alfian Mubarok
Study Program : S-1 Pancasila and Civic Education
Major : PMP-KN
Faculty : Social Sciences and Law
Name of Instution : Surabaya State University
Supervisor : Dr. Hj. Rr. Nanik Setyowati
Education is one thing that must be possessed by every human being from birth because education is able to develop the intellectual and character contained him. The problem of the quality of education in Indonesia is still below averange and the problem of character education for students also pays attention. The schools is one of the places for the character formation of students besides the family so that the school has a policy in the form of school rules aimed at establishing student discipline. School discipline is a provision that must be obeyed and implemented properly by students. UPT Junior high school 29 Gresik in strict enforcement of the school rules and not afraid not to raise the class as students who have bad attitudes and behavior. Therefore, the efforts made by UPT junior high school 29 Gresik to uphold the school’s discipline through the application of violation points.
This study aims to examine the relationship of the violation points on the discipline of the 8th grade students of UPT Junior High School 29 Gresik and using Skinner’s Operant Conditioning theory. This research is a quantitative correlational. The technique of data collection were done using questionnaire and documentation. The techniques of data analysis used include normality tests, linearity tests, and hypothesis testing of product moment correlation.
The result of this research indicate that there is a positive correlation with the violation points on the discipline of the 8th grade students of junior high school 29 Gresik by 0,201 which means they have a low relationship. The relationship is categorized as low because some teachers let the violations committed by students in teaching and learning activities or other activities in the school environment occur without any sanctions given. Omission of violations committed by some teacher will make the deviant behavior of student will increase. Punishment is learning tool for students in correcting deviant behavior. Skinner belives that a good punishment is when students feel the consequences of their own actions. The violations point become the main thing in assessing the dicipline of the 8th grade students of UPT Junior High School 29 Gresik. Through the points of violation, the discipline of students can be cotrolled by the school and make efforts to prevent students whose saving points have reached the limit by caliing parents and mentoring from BK teachers.
Keywords: points of violation, discpline, violation