Tata Upacara Perkawinan Suku Mee dan Kamoro di Distrik Wania Kab. Mimika
Mee and Kamoro Traditional Marriage Ceremony in Wania District, Regency. Mimika
Suku Mee dan Suku Kamoro memiliki tradisi tersendiri dalam melaksanakan upacara perkawinannya. Upacara ini wajib dilakukan oleh setiap masyarakat baik Suku Mee maupun Suku Kamoro setelah sah melakukan perkawinan secara agama maupun Negara, upacara tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk kedekatan pada Yang Maha Kuasa. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan tahap pelaksanaan tata upacara perkawinan Suku Me dan Kamoro, (2) mendeskripsikan makna simbol riasan yang terdapat dalam tata upacara perkawinan Suku Mee dan Kamoro, dan (3) mendeskripsikan bentuk tata rias dan busana yang digunakan oleh pengantin suku Mee dan Kamoro. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triagulasi yaitu cross check hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah : (1) pernikahan Suku Mee terdiri atas 3 tahap yaitu tahap pembuka, tahap peneguhan dan tahap penutup. Sedangkan untuk pernikahan Suku Kamoro terdiri atas 4 tahap yaitu tahap pertama, tahap peminangan, tahap pelaksanaan perkawinan, dan tahap sesudah perkawinan. (2) simbol riasan yang digunakan suku Kamoro berupa motif bulat-bulatan sedangkan suku Mee tidak menggunakan riasan sama sekali, dan (3) busana yang digunakan suku Kamoro adalah Tauri dan suku Mee adalah Moge dan Koteka.
The Mee and Kamoro tribes have their own traditions in carrying out their marriage ceremonies. This ceremony must be carried out by every community of both the Mee and Kamoro Tribes after legal marriage in religion and the State, the ceremony is carried out as a form of closeness to the Almighty. This research aims to: (1) describe the stage of implementation of the Me and Kamoro marriage ceremony, (2) describe the meaning of makeup symbols contained in the Mee and Kamoro marriage ceremony, and (3) describe the form of makeup and clothing used by Mee and Kamoro tribe brides. This type of research is descriptive qualitative with data collection methods of interview, observation and documentation. Data validity is done by triagulation, namely cross check the results of interviews, observation and documentation. The results of the research are: (1) Mee Tribe marriage consists of 3 stages, namely the opening stage, the confirmation stage and the closing stage. Meanwhile, the Kamoro marriage consists of 4 stages, namely the first stage, the engagement stage, the marriage ceremony stage, and the post-marriage stage. (2) The makeup symbols used by the Kamoro tribe are in the form of round motifs while the Mee tribe does not use makeup at all, and (3) the clothing used by the Kamoro tribe is Tauri and the Mee tribe is Moge and Koteka.